Beasiswa Erasmus Mundus: Kuliah di 2 Negara Eropa dengan Gelar Ganda!

Kuliah di Minimal 2 Negara

mahasiswa/i Erasmus Mundus berpose di dalam Gedung Parlemen Eropa di Strasbourg, Prancis
Yang jelas, dengan kewajiban kuliah di beberapa negara itu, kita mendapatkan manfaat lebih banyak. Antara lain, teman-teman baru dari berbagai negara, mengenal kultur dan bahasa baru, dan tentunya, minimal 2 gelar. Great, isn’t it ? Untuk masalah bahasa, Anda jangan kuatir. Jurusan-jurusan yang tersedia rata-rata memberikan kuliahnya dalam bahasa Inggris, walaupun Anda tinggal di negara yang bukan berbahasa Inggris. Kecuali, untuk segelintir jurusan yang berhubungan dengan ilmu humaniora, seperti jurusan saya sendiri, mewajibkan menguasai minimal 2 bahasa asing lainnya selain bahasa Inggris.
Apa Saja Persyaratannya ?
Selama menjalani promosi beasiswa Erasmus Mundus di Jakarta, baik yang diadakan di kampus-kampus maupun di expo-expo pendidikan, saya dan teman-teman acap kali mendapat pertanyaan serupa mengenai persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat mengikuti seleksi beasiswa ini. Pada umumnya, semua jurusan yang ada mensyaratkan beberapa hal mendasar, seperti : sudah lulus S1, bisa minimal 1 bahasa asing yaitu Inggris yang dibuktikan dengan skor TOEFL minimal 550 atau IELTS minimal 6,5 ; menyertakan 2 buah surat rekomendasi (dua-duanya bisa dari orang akademis seperti dosen, dekan atau rektor, bisa juga salah satunya dari supervisor atau atasan di kantor), menyertakan surat motivasi (letter of motivation), serta Curriculum Vitae (CV) model Europass yang dapat di-download dari internet. Persyaratan lainnya yang harus dipenuhi adalah Anda tidak boleh pernah bekerja atau kuliah di negara-negara Uni Eropa dalam waktu maksimal 12 bulan selama kurun waktu 5 tahun terakhir. Jadi, meskipun Anda sudah pernah kuliah di Singapura atau bekerja di Amerika Serikat, asalkan Anda belum pernah sama sekali menginjakkan kaki di tanah Eropa untuk periode waktu yang lama, maka Anda sah-sah saja untuk mendaftar beasiswa ini. Bagaimana dengan umur ? Nah, keistimewaan beasiswa Erasmus Mundus ini adalah tidak ada persyaratan untuk batasan umur. Malahan ada teman saya yang sudah ibu-ibu berusia 45 tahun, bisa terpilih juga! Padahal ia sudah pernah mengambil S2 di Indonesia dan sudah bekerja jadi dosen pula.
Untuk persyaratan yang lebih spesifik, Anda memang diharuskan untuk mengecek jurusan yang Anda minati yang menyelenggarakan program beasiswa Erasmus Mundus tersebut di internet. Nah, bagaimana Anda bisa tahu ada jurusan apa saja yang menawarkan beasiswa ini, jawabannya juga ada di sana.
Semua Serba Online !
Beasiswa Erasmus Mundus memang agak unik, karena ia tidak menyediakan kantor pusat atau pun stand khusus di mana Anda bisa mendapatkan brosur berisi informasi lengkap mengenai program-program yang ada, persyaratannya dan formulir pendaftaran yang dapat Anda isi lalu Anda kembalikan. Sebaliknya, beasiswa yang digawangi oleh Komisi Uni Eropa bagian Pendidikan dan Kebudayaan ini, hanya bisa didapatkan informasinya dengan komplit melalui internet. Artinya, jika Anda memang berminat untuk ikut dan mau tahu lebih banyak tentang persyaratan, jurusan apa saja yang tersedia, kapan batas waktu pengiriman dokumen, ke mana mengirimkan aplikasinya, negara-negara apa saja yang disinggahi, universitasnya di mana saja, semuanya harus Anda akses melalui situs internet ini : http://eacea.ec.europa.eu/erasmus_mundus/index_en.php. Apabila Anda susah mengingatnya (karena link-nya yang kepanjangan, misalnya), Anda bisa googling dengan mengetikkan kata kunci : ‘Erasmus Mundus Master Courses‘, ‘Erasmus Mundus Scholarship‘, atau cukup ‘Erasmus Mundus‘.
Mengapa hanya bisa diakses secara online, karena setiap tahunnya selalu ada jurusan-jurusan baru yang ditawarkan, dan jumlahnya bisa mencapai lebih dari sepuluh untuk masing-masing bidang studi peminatan. Misalnya saja, untuk bidang ilmu Humaniora dan Ilmu-Ilmu Sosial saja, saya perhatikan untuk tahun 2009 kemarin ada tambahan beberapa program baru yang di antaranya Master in Tourism Management, Master in Euroculture, dan masih banyak lagi. Tambahan lagi, antara satu program dengan program yang lain, universitas penyelenggaranya berbeda-beda, dan negara-negara yang harus disinggahi pun bermacam-ragam pula. Tidak sama. Persyaratan spesifiknya mungkin bisa jadi beda juga. So, tidak ada cara lain selain Anda harus rajin mencari informasinya sendiri di dunia maya tersebut.
Boleh Pulang, Boleh Lanjut Kerja di Eropa atau Negara Lainnya

Alumni Erasmus Mundus Indonesia di acara European Higher Education Fair 2010
So, tidak ada kata untuk terlambat. Selama masih ada waktu dan kesempatan, Anda bisa menguji diri untuk ikut serta dalam seleksi beasiswa yang sifatnya internasional ini. Apalagi, jumlah nominal beasiswa yang diberikan sangat mencukupi dan memungkinkan Anda untuk plesir-plesir, loh! Percaya deh… * * *
http://edukasi.kompasiana.com/2011/04/24/beasiswa-erasmus-mundus-kuliah-di-2-negara-eropa