Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Test link

Kiat Agar Buku Dicetak Ulang

1302672734661821220
Ilustrasi/Admin (shutterstock)
Kami sudah menulis 12 buku, dan sedang menulis yang ke 13.  Tapi jangan lupa kami mulai dari 1 (satu), dan buku pertama jadi setelah nabung tulisan selama 9 tahun (1996 sd 2003). Kami  menerbitkan sendiri (2003) dan  baru oleh penerbit thn 2004.  Rata-rata buku-buku kami dicetak ulang  tiga hingga 8 kali. Sebagian buku kami  dicetak oleh Gramedia Pustaka Utama. Ijinkan kami berbagi pengalaman.
Pertama, tulislah buku bermanfaat yang dibutuhkan banyak orang. Kami kebetulan menulis masalah masalah konseling, keluarga dan kejiwaan yang aktual dewasa ini. Om Jakob Oetama menekankan ini pada kami saat beliau mengundang kami di kantornya. Menulislah sesuatu yang dibutuhkan masyarakat, tapi jarang ditulis. Usahakan  judul buku semenarik mungkin. Tema buku kami yang dianggap menarik oleh pembaca misalnya :
a.  Mencinta Hingga Terluka (Gramedia)
b.  Seni Merayakan Hidup yang Sulit (Gramedia)
c.  Tidak  Ada Anak yang Sulit (Andi)
d.  Mengubah Pasangan Tanpa Perkataan (VISI)
Kedua, tulislah buku dengan bahasa populer disertai banyak kisah yang menarik. Sahabat kami Andrias Harefa, penulis 35 buku terlaris, saat membuat resensi buku kami “Seni merayakan Hidup yang Sulit” menghargai buku itu karena sarat dengan contoh dan kisah nyata dari klien kami.
Ketiga, bagikanlah sedikit pengalaman hidup anda sendiri sesuai dengan tema buku. Jangan hanya kisah kisah orang lain. Kisah penulis menjadi “dokumen hidup” yang enak dibaca dan perlu dan lebih menyentuh pembaca. Hal ini ditegaskan Rektor Atmajaya Prof. F.G Winarno saat memberikan endorsemen terhadap buku kami Seni Pemulihan Diri  (Self Healing & Self Counseling).
Keempat, pilihlah penerbit yang memiliki jaringan distribusi yang baik. Jangan sampai hanya menerbitkan tapi tidak kuat dalam usaha mempromosikan buku kita. Usahakan juga punya hubungan baik dengan salah satu pengurus  penerbitan itu untuk memudahkan mengatur promosi. Saya pernah kerjasama dengan Gramedia memasang banner tentang buku kami di 20 Toko Buku Gramedia. Ini gratis, dan sangat membantu
Kelima, usahakan memberikan seminar tentang isi buku tersebut. Bagi kami poin kelima ini sangat mutlak bagi larisnya sebuah buku. Karena itu saya dan istri rutin mengadakan seminar tentang buku-buku kami. Kami bekerjasama dengan beberapa teman atau lembaga yang kami kenal di daerah-daerah. Jangan lupa, di toko buku seperti Gramedia seperti lautan buku. Banyak orang akan kesulitan menemukan buku kita, kecuali dengan promosi yang kuat. Seminar salah satu alat bantu promosi buku kita. Dari pengamatan kami, 60 hingga 70 persen buku kami terjual di seminar.
Keenam, pilih penerbit yang jujur dalam administrasi keuangan. Disiplin dalam membayarkan royalti kita. Sebab itu salah satu pemicu kita dalam menulis: kejujuran dalam  kerjasama. Kalau kita dicurangi atau dibohongi penerbit, bisa bisa membuat kita menjadi enggan menulis. Juga, jangan sampai mereka menerbitkan ulang tanpa memberitahukan kita lebih dulu. Waspadai kesepakatan yang dibuat di awal.
Ketujuh, tulislah cuplikan buku anda dan kirim secara rutin kepada sahabat atau relasi anda. Bisa lewat SMS, milis, FB, twitter, kompasiana atau web anda. Jika mereka memahami isi buku anda dengan ringkas dan tertarik, mereka akan tergoda mencari dan membeli buku itu. Bisa lewat Toko Buku atau pesan secara online. Penting juga  minta  beberapa orang yang cukup dikenal menulis endorsemen (kalau ada). Kami bersyukur Om Jakob Oetama dan Mas Agung Adiprasetyo berkenan memberikan endorsemen.   Juga Prof. Yohanes Surya, Prof. Wimpie Pangkahila, dan Prof. Irwanto  Ph.D.  Endorsemen  bisa  juga membantu.
Akhirnya, jangan kecil hati. Menulislah buku pertama Anda.  Kalau belum bisa, nabung dulu. Saya menyimpan tulisan elama 7 tahun, baru terbit buku pertama.  Andaikata konsep buku sudah siap tapi belum ada penerbit yang bersedia, terbitkan sendiri.
Kami juga mulai dengan  1 (satu) dan  tidak dicetak,  hanya foto copy.   Sekarang ada mesin cetak yang bisa cetak 200 sd 300 ex (walau agak mahal).  Tetap semangat menulis ya kawan.
Semoga saja bermanfaat
Julianto (Pelikan)
www.juliantosimanjuntak.com

Posting Komentar