Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Test link
Postingan

Mau Menabung, tapi Bingung

Rekening nasabah dibobol. Menyimpan uang di bank tidak berarti aman. Itu yang saya baca dari selembar koran bekas. Saya merasa beruntung bisa sarapan nasi uduk yang dibungkus koran. Setelah nasinya pindah ke perut saya yang tipis ini, bungkusnya bisa saya baca. Sambil duduk bersilang kaki, rokok kretek murahan nyelip di bibir, plus segelas teh manis siap diseruput kapan saja. Nikmat betul. Tapi saya tetap harus ingat jumlah hutang di warung yang jadi bertambah karena nasi uduk, rokok, dan teh manis tadi.
Menurut koran bekas yang saya baca, pembobolan rekening nasabah sudah beberapa kali terjadi di beberapa bank dengan berbagai cara. Ada Bank Anu yang duit nasabahnya dikuras lewat mesin ATM, ada Bank Itu yang pembobolan dana nasabahnya didalangi oleh orang dalam, lalu ada juga Bang Miun yang celengan ayamnya dibobol oleh anaknya untuk main game di warnet.
Melihat banyaknya kasus pembobolan yang terjadi, saya jadi bingung dan ragu setiap mau membuat rekening untuk menabung di bank. Bukan karena saya takut uang saya tidak aman di bank. Melainkan karena memang tidak ada uang yang bisa saya tabung. Bagaimana mau nabung, lha wong penghasilan saya sebagai tukang becak serba tidak menentu. Kadang dapat sedikit, jarang-jarang dapat banyak. Kalau dapat uang sedikit, hutang di warung jadi tambah banyak. Kalau pas hasil narik dapat banyak, habis buat bayar hutang di warung. Jangankan rekening di bank, celengan semar saya saja masuk angin tidak ada isinya.
Eh iya. Kata koran bekas, kabarnya anggota dewan mau bikin gedung yang biayanya trilyunan rupiah ya? Mbok kalau bisa dibatalkan saja. Terus uangnya dibagi-bagi untuk rakyat kecil seperti saya ini buat modal usaha. Siapa tahu saya bisa sukses dan kaya. Punya banyak uang. Biar bisa nabung di bank. Gitu lho, Pak. Narik dulu ah.

http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/04/09/mau-menabung-tapi-bingung/

Posting Komentar