Justin Bieber dilempari telur | Video konser sydney Australia
Conger menafsirkan masa remaja itu sebagai masa yang amat
kritis yang mungkin dapat merupakan the best of time and the wost of
time. Kalau individu-individu mengatasi berbagai macam tuntutan yang
dihadapinya secara integrative, ia akan menemukan identitasnya yang
akan dibawanya menjelang masa dewasanya. Sebaliknya kalau gagal, ia
akan berada pada krisis identitas (identity crisis) yang berkepanjangan.
Menurut Fuad Kauma, masa remaja (pubertas) adalah masa
kebingungan anak mencari idola untuk dijadikan contoh dalam
kehidupannya. Kebanyakan mereka cenderung mencari idola dari artis
atau bintang film yang menjadi pujaannya. Sedangkan keadaan para artis
dan bintang film yang menjadi idolanya berakhlak rendah, kehidupannya
jauh dari sentuhan agama dan akhlakhul karimah. Bahkan ada artis yang
mempropagandakan pergaulan bebas, obat-obatan terlarang, minuman
keras dan penyimpangan seksual
Kecenderungan yang sangat mengkhawatirkan pada saat anak
menginjak pubertas adalah kecenderungannya untuk mencoba terhadap
hal-hal yang baru ia kenal. Dan ini bersifat negatif, seperti keinginan
untuk mencicipi minuman keras, menelan pil ekstasi, menghisap ganja
dan morphin yang katanya dapat menimbulkan ketenangan juga dapat
dijadikan sebagai pelarian dari segala problema yang dihadapi.
Oleh karena itu, membentengi anak dengan akhlak yang mulia
dengan pendalaman ajaran agama, insya Alloh dapat manjauhkan anak
dari jalan yang sesat. Adanya anak mencari idola dari tokoh-tokoh
maupun artis-artis yang jauh dari sentuhan iman adalah akibat dari latar
belakang pendidikan, lingkungan dan pergaulannya yang jauh dari ajaran
agama dan akhlak yang mulia. Sehingga mereka selalu memperbaiki
tingkah lakunya seperti apa yang dilakukan oleh idolanya itu tanpa
memfilter lagi, meskipun terhadap hal-hal yang bertentangan dengan
norma-norma susila dan kerendahan akhlak. Itulah potret dari tingkah laku
remaja kita pada umumnya.
Diatas telah disebutkan bahwa masa remaja adalah masa yang
kritis dan penuh dengan goncangan jiwa dan masa peralihan. Masa ini
disebut juga dengan masa menemukan identitas dan jati diri remaja
tersebut. Oleh karena itu seorang remaja dituntut untuk selalu berperan aktif dalam segala hal baik dalam pendidikan yang berkualitas dan juga
lingkungan yang harmonis
Begitu pula demam Justin Bieber yang melanda remaja putri kita di Indonesia sungguh sangat Ironis mereka menghamburkan uang jutaan rupiah,serta rela berdesak-desak kan
Tentu  saja, para penggemarnya sueneng banget gitu ceritanya, kaya ayam laper  dikasih dedak, pasti langsung diserbu. Gak heran juga harga tiket yang  mahal bahkan sampai jutaan rupiah untuk yang Very Important Person ( VIP ) pun langsung ludes, kaya gorengan diobral gratisan. Bayangain Cuma selembar kertas bro, harganya sampai jutaan rupiah.
Banyak  juga yang sudah ngantri sejak semalaman, tidur layaknya gelandangan,  ditemani gelandangan beneran di depan loket penjualan tiket, hanya untuk  membeli selembar dua lembar tiket konser si Justin Beiber itu. Nah  kalau jadi calo tiketnya lumayan tuh.
Contoh  lain yaitu ketika Justin Beiber tiba di bandara Soekarno Hatta kemarin  Jumat 22 April 2011 jam 15.30, dengan didampingi oleh Selena Gomez  pacarnya, nah para Belieber ini kelihatannya sangat kecewa dan marah,  karena mereka cemburu. Mobil Mercedez Benz yang mengangkut Justin Beiber  pun dikejar dan distop, kemudian kacanya digedor-gedor. Ulah fans  fanatik alias gemblung Beiber ini berhenti ketika Justin Beiber membuka  kaca mobil dan melambaikan tangan kepada penggemarnya. Sampai segitunya,  GILA.
Harga Tiket Konser Justin Bieber
Untuk Tiket Konser Justin Bieber, Promotor Konser Justin Bieber Marygops Studios  menyiapkan tiga kelas untuk penonton.
Foto Antri Tiket Justin Bieber 1-4 Via :Media Indonesia

Menurut  ilmu psikologi, pengagum fanatik cenderung berpikiran tidak sehat,  sempit, tidak waras, brutal dan berbahaya, karena bagi mereka Idolanya  adalah segalanya, dan segalanya hanya demi idola. Pengagum Fanatik akan  mengorbankan segalanya hanya demi sang idola. Bahkan ada seorang artis  yang istrinya dipukul oleh pengagum ( fans ) fanatiknya, karena pengagum  ini sangat cemburu kepada istrinya yang menikah dengannya. Nah loh jadi  pengagum fanatik gak waras kan??? Alias gendeng.
kritis yang mungkin dapat merupakan the best of time and the wost of
time. Kalau individu-individu mengatasi berbagai macam tuntutan yang
dihadapinya secara integrative, ia akan menemukan identitasnya yang
akan dibawanya menjelang masa dewasanya. Sebaliknya kalau gagal, ia
akan berada pada krisis identitas (identity crisis) yang berkepanjangan.
Menurut Fuad Kauma, masa remaja (pubertas) adalah masa
kebingungan anak mencari idola untuk dijadikan contoh dalam
kehidupannya. Kebanyakan mereka cenderung mencari idola dari artis
atau bintang film yang menjadi pujaannya. Sedangkan keadaan para artis
dan bintang film yang menjadi idolanya berakhlak rendah, kehidupannya
jauh dari sentuhan agama dan akhlakhul karimah. Bahkan ada artis yang
mempropagandakan pergaulan bebas, obat-obatan terlarang, minuman
keras dan penyimpangan seksual
Kecenderungan yang sangat mengkhawatirkan pada saat anak
menginjak pubertas adalah kecenderungannya untuk mencoba terhadap
hal-hal yang baru ia kenal. Dan ini bersifat negatif, seperti keinginan
untuk mencicipi minuman keras, menelan pil ekstasi, menghisap ganja
dan morphin yang katanya dapat menimbulkan ketenangan juga dapat
dijadikan sebagai pelarian dari segala problema yang dihadapi.
Oleh karena itu, membentengi anak dengan akhlak yang mulia
dengan pendalaman ajaran agama, insya Alloh dapat manjauhkan anak
dari jalan yang sesat. Adanya anak mencari idola dari tokoh-tokoh
maupun artis-artis yang jauh dari sentuhan iman adalah akibat dari latar
belakang pendidikan, lingkungan dan pergaulannya yang jauh dari ajaran
agama dan akhlak yang mulia. Sehingga mereka selalu memperbaiki
tingkah lakunya seperti apa yang dilakukan oleh idolanya itu tanpa
memfilter lagi, meskipun terhadap hal-hal yang bertentangan dengan
norma-norma susila dan kerendahan akhlak. Itulah potret dari tingkah laku
remaja kita pada umumnya.
Diatas telah disebutkan bahwa masa remaja adalah masa yang
kritis dan penuh dengan goncangan jiwa dan masa peralihan. Masa ini
disebut juga dengan masa menemukan identitas dan jati diri remaja
tersebut. Oleh karena itu seorang remaja dituntut untuk selalu berperan aktif dalam segala hal baik dalam pendidikan yang berkualitas dan juga
lingkungan yang harmonis
Begitu pula demam Justin Bieber yang melanda remaja putri kita di Indonesia sungguh sangat Ironis mereka menghamburkan uang jutaan rupiah,serta rela berdesak-desak kan
Tanggal  23 April 2011 si penyanyi asal Kanada itu mau konser di  Jakarta, tepatnya di Sentul International Convention Centre, untuk  menyapa penggemar beratnya yaitu umumnya dari kalangan ABG ( Anak Baru  Gede ), yang akrab dikenal dengan nama Beliebers, atau Belibet atau apalah, maklum penulis udah gak remaja lagi yah jadi gak begitu paham sama yang begituan.
Bahkan banyak Beliebers yang  kecewa terus nangis tersedu-sedu dan akhirnya memutuskan untuk  mengakhiri hidupnya dengan meminum Es Jeruk segelas, hanya karena tidak  kebagian tiket konser yang sudah terjual habis. 
Harga Tiket Konser Justin Bieber
Untuk Tiket Konser Justin Bieber, Promotor Konser Justin Bieber Marygops Studios  menyiapkan tiga kelas untuk penonton.- Harga Tiket Festival Rp1 juta.
- Harga Tiket Tribune Rp750 ribu dan
- Harga Tiket Tribune 2 Rp500 ribu.
Foto Antri Tiket Justin Bieber 1-4 Via :Media Indonesia

Foto : Ribuan Cewek ABG  Antri Tiket Justin Bieber 6
WAHAI REMAJA MUSLIM, DAN PARA FANS FANATIK ARTIS, SIAPA YANG AKAN KAU JADIKAN PANUTAN DAN TELADAN ???
Remaja Muslim adalah Pemimpin bukan Pembebek
Masih  mau jadi fans fanatik dengan segala macam kegilaanya???, entar gila  beneran lhooo baru tahu rasa. Atau masih mau ketemu sama sang idola yang  kalian agung-agungkan melebihi Allah Swt, naudzubillah,  nah ini neraka jahannam menunggu kalian, lah iya orang idola palsu,  kafir lagi ehh diagung-agungkan melebihi kalian menganggungkan Allah  Swt, yah tunggu aja di akhirat nanti.
Mungkin  penulis akan bertanya kepada kalian para pengagum Justin Beiber yang  ngaku agamanya Islam, jawab dengan jujur siapa yang akan jadi panutan  atau teladan kalian???, apakah itu Justin Beiber???, wah-wah saya  katakan jangan deh... 
Lhooo.. kenapa???. 
Oke,  gini logikanya, Justin Beiber bukan Islam kan???, apakah dia Nabi???,  apakah dia ulama???, kyai???, apakah dia Ustad???. Jelas bukan kan, maka  sangat tidak pantas bagi kalian untuk menjadikan dia sebagai panutan,  apalagi kalian puja layaknya Tuhan. Lihat gaya hidup mereka, foya-foya,  pacaran, berzina, bermaksiat ria, segala macam keburukan ada di balik  wajah-wajah tampan mereka, dibalik wajah dan penampilan menarik mereka  adalah setan yang siap menjerumuskan kalian ke dalam kesesatan yang  nyata.
Ndengerin  musiknya, lagunya emang gak masalah, beberapa ulama membolehkan untuk  mendengarkan dan memainkan musik, namun hanya sebatas itu, tidak lebih.
NABI MUHAMMAD RASULULLAH SAW, PANUTAN DAN TELADAN SEJATI KITA
Tentu  saja Nabi Muhammad dan Justin Beiber sangat jauuuuuuuuuh berbeda. Nabi  Muhammad jelas manusia, dia manusia yang agung, dan mulia, dia maksum (  bebas dosa ), dan dialah manusia paling berpengaruh dan paling populer  sejak 1400 tahun yang lalu.
Nabi  Muhammad Saw adalah seorang pria yang sangat tampan, melebihi siapapun,  bahkan Justin Beiber sekalipun. Akhlaknya sangat mulia, ajarannya  menjadi panutan manusia untuk menuju ke Surga. Lha Justin Beiber,  panutan merakbal...
Tentu  saja bagi kita remaja muslim, hanya Nabi Muhammad lah panutan terbesar  dan sejati kita, dan selamanya, kemudian baru para sahabat-sahabat Nabi (  Abu Bakar, Umar dan sebagainya ), kemudian para Tabi’in ( murid sahabat  Nabi ), kemudian para Tabiut Tabi’in ( murid Tabi’in ), kemudian mereka  para ulama Mazhab ( Syafii, Hambali, Hanafi, Malik ), kemudian  ulama-ulama besar kaya Ibnu Taimiyah, Bukhori, Muslim, Ibnu Hambal, dan  sebagainya, kemudian mereka para ilmuwan dan ulama terdahulu seperti  Ibnu Sina, Ibnu Rusy, dan sebagainya, kemudian mereka para mujahidin  seperti Thariq bin Ziyad, Shalahuddin al Ayyubi, dan sebagainya, dan  terus ke mereka para ulama-ulama biasa, dan terakhir adalah mereka orang  biasa yang punya ketakwaan dan akhlak yang mulia.
Nah  tuh ternyata banyak kan panutan kita kaum muslimin, jadi ngapain kita  nyari panutan selain mereka yang umumnya gak bener, sesat dan kafir.
“Di akhirat kelak, seseorang akan dikumpulkan bersama orang-orang yang dicintainya ( diidolakannya )”, masih mau mengidolakan orang kafir????. Ini nih ya semacam budaya Hedonisme ...
Apa itu Hedonisme???
Secara bahasa Hedonisme berasal dari kata latin yaitu Hedus atau Hedunus dan Isme. Hedus artinya adalah senang, bahagia, Happy dan Isme adalah paham.
Jadi Hedonisme adalah paham tentang kesenangan dunia, dan menjadikan kesenangan dunia sebagai tujuan akhir suatu kehidupan.
Para pelaku Hedonisme disebut kaum Hedonis, mereka biasa berdandan superperfectcionist atau  memuja kesempurnaan, yang kulitnya hitam diputihin, berdandan  berlebihan. Hedonisme sudah merambah remaja-remaja Indonesia, terbukti  51 % remaja putri Jabodetabek sudah tidak perawan lagi, pacaran pun  sudah semakin menggila, seks diluar nikah pun sudah hal biasa dan sudah  tidak tabu lagi, bahkan artis yang video panas perzinaanya beredar luas  di masyarakat juga tak malu tampil di televisi dan mungkin juga tak tahu  malu.
Justin  Beiber jelas simbol hedonisme remaja, segala hal ditiru oleh remaja  masa kini, segala penampilannya, segala macam gaya hidupnya, dan itu  sudah seolah menjadi darah daging sendiri bagi remaja-remaja muslim  miskin iman di Indonesia.
Hari  Mukti seorang mantan artis dan penyanyi Rock era 90 an mengatakan bahwa  Artis dan penyanyi kebanyakan membawa gaya hidup sesat barat, dan  membawa pengaruh setan kepada setiap pengagumnya. Ketika seorang artis  bernyanyi maka akan menimbulkan suatu gairah tersendiri oleh  pendengarnya, jika Cuma gairah masih normal, namun gairah inilah yang  akhirnya dimanfaatkan oleh setan untuk melakukan tipu dayanya, sehingga  para pengagumnya akan cenderung tersesat.
Ketika Tontonan Menjadi Tuntunan, dan Tuntunan Menjadi Tontonan
Inilah  sekilas ungkapan orang-orang bijak yang mengomnetari kehidupan jaman  sekarang, yaitu ketika sebuah tontonan yang memang layaknya hanyalah  sebuah tontonan namun itu dijadikan tuntunan, diteladani dan diamalkan,  sedangkan sebuah tuntunan, nasihat dan seruan kebaikan hanya menjadi  sebuah tontonan belaka.
IDOLA DAN PENGAGUM
Idola  menurut kamus bahasa Indonesia dan juga kamus besar Bahasa Inggris  artinya berhala atau sesuatu yang disembah atau dikagumi secara  berlebihan. Wahh berhala tuh, jaman Rasulullah saja dihancurkan. Maka  jangan heran ketika tiket konser Justin Beiber di Sentul International  Convention Centre harganya bisa mencapai jutaan rupiah, itupun para  pembelinya ngantri kaya semut nemu permen.
Berbeda  dengan pengagum, semua orang pasti punya kekaguman tertentu kepada  orang lain, pengagum itu adalah mereka para pengikut atau pemuja para  idola, karena merekalah idola menjadi terkenal. Pengagum ada dua, yaitu 
Pengagum Biasa
Artinya  mereka hanya mengagumi salah satu atau beberapa sisi saja dari  kelebihan sang pujaan semata, dan tetap berpikiran objektif serta cerdas  tentang idola atau orang yang dikagumi yaitu semua orang pasti punya  kelebihan dan kekurangan, biasanya pengagum ini adalah mereka yang sudah  berpikiran dewasa atau yang berpikiran luas serta cerdas, artinya  pengagum ini biasanya tidak gila dan tidak akan histeris ketika ketemu  sang pujaan, biasanya pengagum ini mengagumi sebagai bentuk apresisiasi (  penghargaan ) kepada karya-karya orang yang dikagumi. 
Pengagum Berat / fanatik ( Extreme Fans / Fanatic Fans ) 
Yaitu  mereka yang mengagumi secara membabi buta dan emang buta, mereka  menilai sang idola hanya secara subyektif semata artinya gak peduli  keburukan-keburukan sifat idola mereka, yang penting mereka suka dengan  sang idola. Segala gerak gerik sang idola diikuti, segala gaya hidupnya,  termasuk seks bebas pun mereka ikuti, gak peduli dosa, gak peduli halal  haram, gak peduli sama Allah Swt Sang Pencipta. Mereka pada umumnya  adalah anak-anak Remaja Ababil alias ABG labil, kekanak-kanakan dan  mereka yang belum bisa berpikiran sehat, serta mempunyai pandangan yang  sangat sempit atas idolanya. Mereka biasanya akan histeris ketika ketemu  sang idola. Mereka mengagumi hanya berdasarkan nafsu saja tanpa  menggunakan akal, mereka akan sangat marah ketika sang idola disinggung  kejelekannya, misalnya pengagum berat Justin Beiber, atau pengagum berat  Ariel, serta mereka-mereka kaum Hedonis sesat, wah dengan segala hawa  nafsu yang ada pasti akan mengolok-olok dan marah-marah tanpa sebab  kepada orang-orang yang memperingatkan kepada mereka tentang sisi  negatif sang idola, yah samalah ketika Nabi Muhammad Saw berdakwah di  Mekah, kaum kafir Quraisy mengolok-oloknya, menjelek-jelekannya, dan  memfitnahnya sebagai penyihir dan sebagainya.
tetapi disisi lain konser Justin Bieber di Australia Sydney justru si Bieber ini malah dilempari telur ,,hahah,,, 
apa artinya ini bagi wahai penggemar Justin di Indonesia artis yang kalian puja setengah mati dan setengah hidup ini tak lain hanyalah manusia juga ..bro bukan orang sempurna lalu apa yang mesti diteladani dari si Bieber ini haah...sebaiknya kita berkaca kembali bahwa satu-satunya yang mesti kita teladani adalah Rasulullah nabi Muhammad SAW yang perkataan dan budi pekertinya sejalan 








