Calon mahasiswa Cum Laude terseok-seok di KKN P UNHAS
3 min read
![]() |
enal lagi mengurus administrasi kantor ... |
yah setelah 2 hari saya mengikuti KKN Profesi sebagai mahasiswa magang di salah satu perusahaan yang cukup berkembang pesat di makassar "falcom mitra cable" ternyata tak semudah yang diperkirakan oleh kami bertiga sebagai mahasiswa yanmg magang di sana selama 2 bulan yakni Asrul,Lalu,dan saya sendiri Enal dalam mengemban tugas mulia sebagai duta dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin yang dalam keseharian kami sebagai mahasiswa berotak encer..dalam bangku kuliah ternyata sangat tertatih dan terseo-seok dalam KKN P karena
![]() |
lalu adi |
Lalu yang biasanya sangat mahir dalam speaking bahasa inggris hingga sangat sulit dibedakan mana native spekar dan yang bukan karena saking mirip prounciationnya.. tetapi setelah sampai disana kemampuan Lalu tak berdaya guna karena rata-rata pegawainya berbahasa makassar >... so speaking bahasa inggris gak penting lah...haha...
![]() |
asrul |
begitu pula dengan Enal yang biasanya sangat kritis dan analitis dalam berbagai mata kuliah yang di sampaikan para dosen di dalam kelas, sehingga membuat dosen berdecak kagum akan tingkahnya hampir tak berkutik dan diam seribu bahasa ketika mengahadapi langsung dunia kerja di hadapannya dan hampir membuatnya mati kutu...tak berdaya .....yang biasanya sangat garang di depan kelas ..dengan berbagai teorinya ,,..harus kembali belajar dari nol dan mulai beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru....
Setelah memahami dan berhadapan langsung dengan dunia kerja kami jadi berfikir secara keras dan mendalam
jika berbicara mengenai dunia kerja sepertinya ada hal mendasar yang sebenarnya tidak terfikirkan oleh sebagian mahasiswa ketika menjadi "job seeker". dari pengalaman saya menjadi panitia bursa kerja unpad, mayoritas perusahaan sepakat tidak melihat dari sisi IPK saja dalam memilih calon pegawai mereka. Ada hal lain seperti pengalaman organisasi (so pasti ), pengalaman kerja, hingga kualitas CV yang mereka buat.
maka beruntunglah kami bertiga juga aktif di Unit kegiatan mahasiswa al adab dan saya juga pernah aktif di PII ,(Pelajar Islam Indonesia ) daerah metro makassar sebagai ketua umum,dan FLP ranting unhas sehingga masih sempat mendapatkan ilmu yang soft skill..jadi
Pada dasarnya, antara IPK Tinggi dengan Organisasi Mahasiswa memiliki keterkaitan dan ketergantungan. IPK Tinggi tanpa diimbangi Soft Skill dan Soft Skill tanpa dibekali IPK Tinggi akan memberikan pengaruh yang significance terhadap hasil kerja mereka.
akhirnya walaupun IP kami bertiga yang nyaris mendekati 4.0 atau hampir cum laude ,,tak selamanya hal itu menentukan masa depan yang paling penting adalah sikap dan mental yang baik jujur dan amanah dan hal itulah yan paling dibutuhkan semua orang termasuk penjahat atau maling sekalipun membutuhkan orang jujur untuk menjaga hartanya,,,haha