Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Test link

kesalahan Fatal pemerintah kota makassar dalam transportasi

saudara-saudaaku pecinta kota makassar yang tercinta pecinta kota angin mamiri ini akan kah menjadi biang kesemrawutan mirip dengan kemacetan kota Jakarta??? hah,,,semoga ini tak terjadi ..karena kalo kita melihat semakin hari pertambahan kendaraan di jalan raya mulai tidak seimbang dengan luas jalan 
Data kendaraan yang beroperasi di Kota Makassar berdasarkan data dari Polwiltabes Kota Makassar tahun 2008 adalah sepeda motor sebanyak 360.122 unit ( 75,80%), mobil penumpang (angkutan umum) sebanyak 77.319 unit (16,27%), mobil barang sebanyak 26.797 unit (5,64%), kendaraan khusus sebanyak 71 unit (0,01%). Berdasarkan data tersebut, kendaraan roda dua atau sepeda motor memiliki jumlah yang cukup dominan yaitu 360.122 unit (75,80%). Sedangkan panjang jalan berdasarkan data dari dinas pekerjaan umum Kota Makassar adalah 1593,46 Km. Panjang jalan itu, terdiri dari jalan nasional sepanjang 45,29 Km dan jalan kota sepanjang 1548,17 Km dengan kondisi jalan rata-rata baik. Sementara itu, pertumbuhan panjang jalan sebesar 1-35 per tahun. 



macet na mo kodong.jalanan bisa menyebabkan warga cepat stress dan
 marah kalo di senggol dikit aja kendaraannya 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQbSfcjromllpDPwzsz9kN1aFD_WiWk_Tg9glt-8Pr20NSBhC02q6DOfoMftaxYPA3knwjS-lRSdKB3nTuyGMHKAdA4KD2xZO18h0wdW_wcNMdTToycu05YXi02gLkJhKJzdPNE6xpJQ/s1600/bolakbalik.gif

para pembaca blog Goresan pena bisa membayangkan bagaimana ,semrawutnya jalur transportasi di kota daeng ini terkadang hanya untuk mobilitas penduduk agar lebih aman dan nyaman hampir tiap keluarga di kota ini memiliki sepeda motor..alasannya selain cepat,murah,aman,dan nyaman ,,belum lagi bagi keluarga yang mampu dan memiliki kelebihan dana mereka berlomba-lomba membeli sebuah mobil.untuk menunjang mobilitasnya.agar,aman nyaman dan enak tenang oe...pake ac lagi sejuk di dalam mobil,,,hehe..
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZMzNGPAkka3jQJwU7Hk2OIwBLaj73e-del-oEc0eeJ0bLcZeoA8b6aRDe3cVrU9K2L9qAc7OAbRcMb85x45OkdQg7oCU9dfs0vO6rTURtlJqe0jSI-P4QQare4azircjnnZcJT9e6yA/s400/utama_kemacetan_makassar_4-200x133.jpg
angkot yang berhenti sembarangan...kodong,,kasihan penumpangnya diturunin
di tengah jalan bisa ketabrak lagi itu anak sekolah...

gmana coba kalo pada akhirnya mobil dan motor itu keluar bersamaan di jalan raya...coba bayangkan saudara ku tercinta bikin,..penuh me itu jalanan dengan kendaraan khususnya pada jam sibuk yakni pada pagi dan sore hari saat warga mulai ke kantor dan berangkat ke sekolah,serta bekerja otomatis macet me makassar kodong....gak ada me tempat buat pejalan kaki.(padahal ini yang bikin sehat orang nah,,biasakan berjalan kaki biar jantung makin sehat ))..yah daripada sibuk ngurusin..masalah ini saya kasi solusi jitu buat pemerintah kota makassar .
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBrOnFjpXwS3aELUpizMbEGG2LV-ZqkAZvyI5-_eR8-CbnckmgKp2v5wot0hNX0RhMX3EvdPVUZ20mdodagyo4cU9LAOWRwlSKgzHbTzlxN5dwTmAKYR3Ko9T2_YvJ1AtOQRDl_16Hdg/s1600/jempol2.gif

1.     Tolong kepada pak walikota makassar agar di atur transportasi umum seperti angkot,bus dan lain sebagainya  dan kalo mereka gak mau diatur bikinlah model transportasi baru yang nyaman,aman,cepat sampai ke tujuan ,,karena selama ini masyarakat kota makassar rame-rame membeli kendaraan pribadi karena itu me ,,selain lama ,,suka,,berhenti seenaknya,,lama ambil penumpang lagi di tunggui jadi kita yang naek PT-PT (angkot khas makassar ) bisa terlambat ...kalo misalnya sudah ada bus massal yang bebas hambatan dan berhenti di depan halte ,,maka insya Allah mayoritas penduduk makassar akan mengkandangkan kendaraan pribadinya karena selain hemat bensin juga irit kantong ,,,karena harga minyak dunia melambung tinggi 
2.     saya sangat menyesalkan pemerintah kota makassar melakukan pelebaran jalan di Jalan A.P.Pettarani makassar dengan mengorbankan troroar yang dibangun buat pejalan kaki..padahal uh..kalo mau ngatasi kemacetan tidak cukup hanya dengan pelebaran jalan jalur utamanya ya...perbaiki transportasi amassal biar dong pak walikota makassar padahal kan sayang banget .baru juga dibangun troatoarnya lengkap dengan pohon rindangnya ,,yang bikin kota makassar sejuk,,,dan gak panas-panas amat nantinya ..eh,,ternyata sudah ditebang..
3.     , jumlah kendaraan harus ditekan. Caranya? Tinggikan pajaknya, dari surat-surat sampai parkir. Dengan begitu, harga kendaraan menjadi mahal dan masyarakat pun akan berpikir untuk membelinya. Namun, sebagai alternatif, pemerintah juga tentunya harus menyediakan transportasi umum yang cepat, nyaman, dan aman, seperti buswaymonorail, dan lainnya. Tentunya butuh dana besar untuk menyediakan transportasi umum jenis tersebut.
4.      kalau pemerintah tidak mau mengambil solusi pertama tersebut maka pemerintah harus terus membangun jalan untuk mengantisipasi kemacetan, semisal jalan layang. Tentunya butuh dana besar untuk membangun jalan layang tersebut. Pemerintah juga harus mengefektifkan fungsi rambu-rambu jalan sehingga memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengendara kendaraan dan pejalan kak
“Inikah penyakit kota metropolitan?” gerutuku. Kemacetan serta kesemrawutan menyatu menjadi tumpukan akibat pengkhianatan terhadap tata ruang. Sudah lazim diketahui, kemacetan dan kesemrawutan adalah momok menakutkan bagi perkembangan kota.  Pertambahan volume kendaraan pribadi  seiring dengan pertumbuhan penduduk Makassar, sebagai tujuan bisnis dan pendidikan,  kota ini terlihat sibuk pada jam-jam kerja. Di beberapa ruas jalan, simpul kemacetan menjadi kebiasaan yang setiap hari dinikmati pengguna jalan, terjebak dalam kubangan kemacetan. Site plan kota dihantam habis-habisan. Makassar menjadi kota yang menjemukan; tak nyaman ditinggali.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVA_hrfOGwRyLFaINRQ8gtw7HQK4aU4dohyphenhyphen1C4gMzZDp0ROqOUTH03QcjMBOfcx_pmkivBql4Xue6fFllsLpZPk83p1iBHdQelHU2cwsViJq8FnpuGtKAWxWl0XGLvwAO80OU2cXR0fw/s1600/fd_2.gif

 Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Makassar, Ruslan Abu menjelaskan bahwa kendaraan roda dua merupakan salah satu sumber timbulnya kemacetan di kota ini. Pertumbuhan kepemilikan warga kota terhadap kendaraan roda dua sangat tinggi, tahun November 2007 saja mencapai 306.314 unit.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeOHW_YI1jIou819w5bKF2zTePZKDFHWisIi3ZZfdEV7WhmBC85Q3aDNu8hp6GRoZ_OVIPKC9mPGRXZlSVBAtfqYuVvLHXvPGmXtYVABWAwyrxr5UQgNiBzQd_8xgCOSIPxEQtEdqyog/s1600/malu.gif

Hal ini senada dengan komentar
 Muh Zainal Khairul  pengamat transportasi Makassar yang mengatakan “Jumlah unit kendaraan bermotor di Makassar  tercatat sekitar 306.814 unit atau 73% dari kendaraan yang beroperasi di Kota Makassar dengan tingkat pertumbuhan rata-rata mencapai 20% per tahun”.

Sementara data dari Polwiltabes Kota Makassar tahun 2008, jumlah sepeda motor membengkak menjadi 360.122 unit (75,80%), mobil penumpang (angkutan umum) sebanyak 77.319 unit (16,27%), mobil barang sebanyak 26.797 unit (5,64%), dan kendaraan khusus sebanyak 71 unit (0,01%).

Berdasarkan data tersebut, kendaraan roda dua atau sepeda motor memiliki  jumlah yang cukup dominan yaitu 360.122 unit (75,80%). Sedangkan panjang jalan berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar 1.593,46 km. Panjang jalan itu, terdiri dari jalan nasional sepanjang 45,29 km dan jalan kota sepanjang 1.548,17 km dengan kondisi jalan rata-rata baik. Sementara itu, pertumbuhan panjang jalan sebesar 1-35 km per tahun.


Khusus kendaraan roda dua, Wali Kota Ilham bahkan berkomentar “Tiap tahun, minimal 60 ribu hingga 80 ribu kendaraan roda dua (motor) masuk ke Makassar. Ilham melansir data, saat ini 380 ribu motor menyesaki jalanan Makassar (Tribun, 13/1/2010).

Di Makassar cukup mudah  memperoleh kendaraan bermotor, baik lewat pembelian secara tunai atau kredit (mengangsur). Hanya dengan uang muka Rp 500 ribu dan angsuran hanya Rp 500 ribu per bulannya, seseorang bisa membawa pulang sebuah sepeda motor baru. Sedangkan bagi mobil setengah pakai, cukup berbekal Rp 25 - 50 juta  sudah bisa memilikinya.

Selain roda dua, kendaraan jenis angkutan umum ikut ‘tertuduh’ sebagai biang kemacetan Kota Makassar.  Alasannya telah terjadi over capasity. Jumlah kendaraan angkutan umum (pete-pete) yang beroperasi saat ini sekitar 5.140 unit. Sementara bila melihat jumlah pengguna angkutan umum idealnya hanya 2.600 unit pete-pete  yang seharusnya beroperasi.

Satu lagi yang tertuding biang macet: becak. Saat ini terdapat sekitar 25.000 unit hingga 40.000 unit becak yang berseliweran di jalan-jalan Makassar. Jumlah yang fantastis ini berakibat pada besarnya kemacetan dan kesemrawutan yang ditimbulkannya, yang dirasa mengganggu pergerakan kendaraan di dalam ruas jalan-jalan kota.


Bagaimana dengan kendaraan pribadi? Cukup menyumbang. Berbagai merek mobil sibuk mencapai target penjualan tahunannya di Makassar.
 Data Samsat Makassar mencatat ada 15 nominator mobil terlaris di tahun 2009. Pembelian kendaraan Toyota Avanza ternyata paling laris: sebanyak 1.830 unit berhasil dibukukan. Posisi kedua Daihatsu Xenia 941 unit yang sulit digusur tipe lain. Posisi ketiga hingga kelima adalah Kijang Innova yang terjual 421 unit, Honda Jazz 341 unit, dan Suzuki Carry/Futura (pikap) 333 unit. Posisi keenam hingga 10 adalah Toyota Rush 324 unit, Daihatsu Terios 280 unit, Suzuki APV Arena 236 unit, Honda CR-V 223 unit, dan Nissan Grand Livina 1.5 sebanyak 183 unit. Posisi 11 hingga 15 adalah Daihatsu Gran Max (pikap) terjual 170 unit, Suzuki SX-4 157 unit, Toyota Yaris 145 unit, Toyota Dyna 130 HT 6 ban 143 unit, dan Honda Freed 130 unit. Freed satu-satunya pendatang baru yang masuk nominator (Tribun, 31/12/2010).

Yang jelas, jumlah angkutan umum dalam kota hanya sekitar 8,4 persen dari jumlah total kendaraan yang ada di Kota Makassar, sedang 16,8 persen lainnya adalah kendaraan roda empat pribadi dengan jumlah 22.799 unit.


Tidak cuma itu, kesiapan infrastruktur (sarana pendukung), seperti rambu lalu lintas, halte bagi penumpang, dan sistem informasi dianggap belum memadai. ”Semua infrastruktur belum sempurna,” papar Sekretaris Masyarakat Indonesia (MTI) Sulsel, Lambang Basri Said. Menurutnya, minimnya infrastruktur itu harus segera diatasi jika Makassar ingin serius dalam menjalankan program Kamseltibcar sebagai turunan dari UU No 22/- 2009 (Sindo, 10/1/2010). Selain infrastruktur, sosialisasi yang dilakukan selama ini dianggap masih minim. Misalnya keberadaan tukang becak yang menggunakan ruas jalan yang sudah ditetapkan sebagai pilot project. Begitupun dengan keberadaan penjual pisang epe di Jalan Penghibur, depan Pantai Losari.” Dua hari lalu, saya amati masih ada becak di Jalan Ratulangi dan Pedagang Kaki Lima (PKL) di sepanjang jalan di Pantai Losari. Ini yang belum diatur. Menurut saya, sebelum program dilaunching, persoalan-persoalan itu sudah diatasi,”paparnya.


Minimnya kesiapan infrastruktur ini juga diakui oleh Kadis Perhubungan Makassar Chaerul A Tau. “Infrastruktur yang ada saat ini belum maksimal. Misalnya perangkat Yellow Box yang mestinya sudah harus ada di Kota Makassar, masih Zebra Cross yang digunakan. Banyak yang perlu dibenahi. Mengenai Zebra Cross yang berada di depan SD Sudirman Jalan Jenderal Sudirman akan kami hilangkan karena dilokasi itu sudah ada jembatan penyeberangan. Yang jelas, kelengkapan infrastruktur akan dilakukan secara bertahap,” papar mantan Camat Tamalate ini.





Sementara itu, Kasat Lantas Polwiltabes Makassar AKBP Hotman Sirait mengakui, masih banyak sarana dan perlengkapan lalu lintas yang harus dibenahi dalam Kawasan percontohan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcar Lantas). Salah satu yang menjadi tugas pokok petugas adalah mencari solusi perparkiran di area Kamseltibcar Lantas, khususnya di Jalan Penghibur, Ujung Pandang, serta Jalan Ahmad Yani, yang hingga sekarang ini menjadi ‘biang kerok’ kemacetan. Perwira Menengah (Pamen) Polri ini mengatakan, salah satu cara untuk menangani masalah itu, pihaknya berencana akan menutup penghubung Jalan Penghibur-Jalan Sombaopu dan akan ‘disulap’
 
 menjadi lokasi perparkiran (Sindo, 10/1/2010).



Posting Komentar