Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Test link

makin disogok makin asyik..

saat ini adalah masa penerimaan siswa baru dimana-mana para orang tua rela berdesakan dengan para orang tua liannya demi meraih masa depan gilang gemilang ...tapi ternyata oh ternyata hal ini tidak semudah membalikkan telapak tangan,,banyak orang tua siswa yang rela menyogok kiri kanan agar anaknya bisa diterima di salah satu sekolah negeri atau sekolah favourite atau sekolah dengan embel-embel unggulan lah bahkan dengan title RSBI rintisan sekolah berbasis Internasional ,,katanya..disini perlu kita pahami lebih jauh lagi bahwa dosa orang -orang yang disogok sama yang menyogok adalah keduanya penghuni neraka tetapi hal ini seolah kita menutup mata terhadap realita yang ada bahkan hal ini terkadang dianggap lumrah saja bukan cuma urusan sekolah saja harus menyogok kiri-kana bahkan untuk masuk anggota TNI /POLRI jadi PNS hampir semuanya membutuhkan duit..atau uang panas bahkan dalam agama islam sudah jelas dikatakan 
Dan janganlah sebagian kamu memakan sebagian yang lain diantara kamu dengan jalan yang bathil dan (jangan kamu) membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian pada harta benda orang lain dengan (jalan) berbuat dosa, padahal kamu mengetahuinya.

Rasulullah Sallallahu alaihi wasalam juga menegaskan :

Dari Abu Hurairah ra., Nabi bersabda : "Allah melaknat penyuap dan orang yang disuap di dalam masalah hukum."

menyogok ini dalam islam merupakan salah satu dosa besar sebab dengan adanya perbuatan tsb dapat menghilangkan keadilan dari hukum itu sendiri.

disamping itu sudah jelas memakan makan dari harta sogok menyogok adalah haram tentu saja akan berdampak pada tubuh dan indrea kita bahkan ada kisah lain dan hadis dari Rasulullah .SAW mengenai harta haram ini 


Di samping itu masih ada dampak lain dari memakan yang haram, yaitu tidak diterimanya amal-amal yang telah kita laksanakan.
Dalam sebuah hadits disebutkan:
Dari Abu Hurairah radhiyallah ‘anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa memperoleh harta dengan cara yang haram, kemudian ia shadaqahkan, maka tidak akan mendatangkan pahala, dan dosanya ditimpakan kepadanya.” (HR. Ibnu Hibban dalam Kitab Shahihnya dengan sanad hasan).
Ibnu Umar radhiyallah ‘anhu berkata: “Barangsiapa membeli baju dengan sepuluh ribu dirham, namun dari sepuluh ribu dirham tersebut ada satu dirham yang haram, maka Allah tidak menerima amalnya selama baju itu masih menempel di tubuhnya.”
Ibnu Abbas radhiyallah ‘anhu berkata: “Allah tidak menerima shalat seseorang yang di dalam perutnya ada sedikit makanan haram.”
Para salafus shalih sangat berhati-hati sekali terhadap apa-apa yang akan masuk ke dalam mulut dan perut mereka. Mereka amat bersikap wara’ di dalam menjauhi hal-hal yang syubhat apalagi yang haram.
Dalam kitab shahih Al-Bukhari disebutkan, ‘Aisyah radhiyallah ‘anha menceritakan bahwa Abu Bakar mempunyai pembantu yang selalu menyediakan makanan untuknya. Suatu kali pembantu tersebut membawa makanan maka iapun memakannya. Setelah tahu bahwa makanan tersebut didapatkan dengan cara yang haram, maka dengan serta merta ia masukkan jari tangannya ke kerongkongan, kemudian ia muntahkan kembali makanan yang baru saja masuk ke dalam perutnya.
Imam An-Nawawi ketika hidup di negeri Syam, ia tidak mau memakan buah-buahan di negeri tersebut. Tatkala orang menanyakan tentang sebabnya, maka ia menjawab: Di sana ada kebun-kebun wakaf yang telah hilang, maka saya khawatir memakan buah-buahan dari kebun tersebut.

Posting Komentar