Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Test link

contoh seminar Laporan seminar awal KKN PROFESI UNHAS

A.             KATA PENGANTAR
Setelah kurang lebih 1 (satu) bulan, tibalah saatnya untuk melaporkan hasil-hasil dan kondisi objektif seputar aktifitas KKNP kami di kantor Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan.
Kuliah Kerja Nyata Profesi telah memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi kami terutama dalam hubungannya dengan pengaplikasian ilmu yang sudah didapat di bangku kuliah. Lebih dari itu, kami juga bisa berinteraksi langsung dengan dunia kerja yang akan menjadi bekal kami ke depan selepas lulus dari perguruan tinggi. 
Dalam laporan aktifitas sebulan pertama ini, kami akan memaparkan program-program kerja yang telah kami lakukan dan permasalahan atau kendala selama berada di lokasi KKNP.
Oleh karena itu, diharapkan laporan ini bisa bermanfaat bagi kami dan menjadi bahan pelajaran untuk program-program kerja dalam sebulan kedepannya di lokasi KKNP.

B.                 GAMBARAN UMUM LOKASI KKNP
1.                  Sekilas Tentang DISBUDPAR PROVINSI SULAWESI SELATAN
Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan provinsi Sulawesi Selatan merupakan sebuah instansi pemerintahan yang bertugas menangani masalah di bidang Kebudayaan dan Kepariwisataan di Sulawesi Selatan, dimana tujuan utama dari Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan ialah untuk melestarikan budaya masyarakat Sulawesi Selatan serta meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara ke Sulawesi Selatan, dengan melakukan kerjasama kepada beberapa Industri Pariwisata terkait serta Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan yang berada di Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Selatan. Sementara di sisi lain peningkatan pembangunan dalam segi kepariwisataan masih belum memadai atau dengan kata lain masih belum bisa menarik banyak wisatawan untuk berkunjung ke Sulawesi Selatan. Kurangnya koordinasi antara pihak Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota menjadi salah satu penghambat dalam peningkatan pembangunan khususnya di bidang  pariwisata.
Oleh karena itu, Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulsel kemudian menjabarkan rencana strategis tersebut ke dalam program-program sebagai berikut: Perlindungan Nilai-nilai Budaya, Pengembangan Kebudayaan Daerah, Pemanfaatan Kebudayaan Daerah, Pelestarian Kesenian, Pengembangan Kesenian Kontemporer, Pengembangan Industri Budaya, Pengembangan Usaha Pariwisata yang Kompetitif, Peningkatan Aktivitas dan Kualitas Promosi Budaya/Pariwisata, Peningkatan Aktivitas dan Kualitas Analisa Pasar dan Investasi, Peningkatan Peranan Lembaga dan Kerjasama antar Lembaga, serta Peningkatan Kualitas SDM.

2.                  Visi, Misi, dan Tujuan DISBUDPAR PROVINSI SULAWESI SELATAN
·         Visi dan Misi
Visi merupakan cara pandang jauh kedepan mengenai gambaran keberhasilan yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu. Visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013 adalah sebagai berikut :
Horizontal Scroll: “Menjadikan Sulawesi Selatan sebagai Provinsi sepuluh terbaik melalui penguatan kearifan lokal & tujuan wisata utama di Indonesia”
 







Visi ini mengandung pengertian sebagai berikut :
1.                  Visi 2013 dipilih atas dasar pertimbangan bahwa era perdagangan bebas akan dilaksanakan pada tahun 2020 dan Sulawesi Selatan sudah dapat menempatkan diri sebagai daerah terkemuka di bidang Kebudayaan, kesenian dan Pariwisata dengan keunggulan yang dimiliki.
2.                  Terkemuka di Indonesia, mengandung pengertian setara dengan daerah (Provinsi) yang maju di Indonesia di bidang Kebudayaan, kesenian dan Pariwisata.

Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan agar tujuan organisasi dapat tercapai sesuai dengan Visi yang telah ditetapkan.


Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan sebagai berikut:
1.      Meningkatkan apresiasi masyarakat dalam penguatan kearifan lokal ( local wishdom );
2.      Meningkatkan  peranserta masyarakat pada sektor wisata dalam mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat;
3.      Mengembangkan sumber daya budaya, wisata dan aparatur yang berdaya saing;
4.      Membangun sinergitas melalui pola kemitraan terpadu;
5.      Penataan organisasi untuk menciptakan budaya kerja yang efesien, efektif, transparan, akuntabel dan inovatif.

·         Tujuan
1.      Pengembangan kebudayaan dan pariwisata di Sulawesi Selatan bertujuan untuk:
2.      Menginternalisasi nilai-nilai kearifan lokal (local wishdom) dalam kehidupan riil masyarakat Sulawesi Selatan
3.      Mengembangkan budaya unggul masyarakat Sulawesi Selatan sebagai bagian dari upaya melestarikan eksistensi masyarakat Sulawesi Selatan sebagai komunitas terkemuka.
4.      Mengembangkan perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pangamalan nilai-nilai budaya daerah.
5.      Melestarikan seni tradisional daerah dan pengembangan seni Kontemporer / modern.
6.      Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengentaskan kemiskinan, dan mengendalikan angka pengangguran melalui dukungan pengembangan industri pariwisata yang maju dan berdaya saing secara berkelanjutan.
7.      Mengembangkan sinergitas dan kemitraan dalam pengembangan industri pariwisata Sulawesi Selatan yang maju dan berdaya saing secara berkelanjutan.
8.      Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia para pelaku industri parawisata dan aparatur Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang mendukung pengembangan budaya unggul dan industri pariwisata Sulawesi Selatan yang maju dan berdaya saing secara berkelanjutan.
9.      Menata sistem dan budaya organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk menciptakan budaya kerja yang efisien, efektif, transaparan, akuntabel, dan inovatif

C.                EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KERJA 1 BULAN PERTAMA
Selama kurang lebih 30 hari kami telah melaksanakan beberapa program kerja di lokasi KKNP. Program kerja tersebut kemudian terbagi di tiga bidang/sub bidang, yakni: Bidang Pemasaran, Sub bagian Umum/Kepegawaian dan Program, serta Bidang Kebudayaan dan Purbakala.
1.                  Bidang Pemasaran
Di bidang Pemasaran ini, kami kemudian ditempatkan lagi di sub-bagian bidang pemasaran yakni di bagian STIC  atau Sulawesi Information Tourist Centre. STIC merupakan bagian dari bidang pemasaran yang berhubungan dengan pelayanan informasi wisata di Sulawesi Selatan pada khususnya dan Pulau Sulawesi pada umumnya. Oleh karena itu, setiap hari kami menerima tamu setidaknya dari turis lokal maupun turis asing. Adapun program kerja yang kami telah lakukan di STIC adalah sebagai berikut:
·         Memberikan informasi wisata kepada tamu dan turis lokal/asing seputar destinasi-destinasi wisata di Sulawesi Selatan pada khususnya dan Pulau Sulawesi pada umumnya.
            Mengingat banyakanya turis lokal maupun asing yang berkunjung ke Sulawesi Selatan, menjadikan STIC sebagai salah satu layanan pusat informasi wisata terdekat bagi mereka. Hal ini mengingat posisinya yang terletak di makassar sebagai ibukota propinsi dan gerbang utama ke daerah-daerah lainnya di Sulsel. Ketika memberikan info wisata kepada para turis, kami terlebih dahulu memberikan brosur map/peta kota makassar dan Sulsel. Kemudian, para turis menanyakan lokasi-lokasi wisata yang akan mereka kunjungi. Setelah itu, barulah kami menunjukkan rute-rute mana terlebih dahulu yang mereka akan ambil menuju ke lokasi wisata tersebut dengan bantuan brosur map/peta tadi. Kebanyakan turis yang datang ke STIC adalah turis asing dari kawasan Eropa. Turis asing tersebut kebanyakan menanyakan tempat-tempat wisata seperti Rantepao (Tana Toraja), Pantai Bira (Bulukumba), dan Pulau Takabonerate (Selayar).
·         Menerjemahkan beberapa dokumen pariwisata DISBUDPAR SULSEL ke dalam bahasa Inggris dalam rangka event internasional Enchanting Indonesia di Singapura.
·         Membantu mengelola administrasi STIC seperti:
-          Pengetikan proposal kegiatan Enchanting Indonesia di Singapura;
-          Pembuatan laporan kegiatan Enchanting Indonesia di Singapura;
-          Penyusunan laporan kegiatan Table Top di Belanda;
-          Penyusunan bahan presentasi (power point) pariwisata Sul-Sel;
-          Pembuatan laporan kegiatan Event Wisata Mudik di Bangka Belitung;
-          Pembuatan surat tugas staf STIC untuk menghadiri acara Sosialisasi HAM di Hotel Cokelat;
·         Packing box promotion materials dalam rangka event wisata nasional dan internasional yakni event Enchanting Indonesia di Singapura dan Event Wisata Mudik 2010 di Bangka Belitung.
·         Pelaksanaan Jum’at bersih yakni membersihkan dan merapikan ruangan STIC.
·         Membantu staff JICA di STIC dalam menerjemahkan kuesioner pariwisata Sulsel.

2.                  Sub Bidang Umum/Kepegawaian dan Program
Pelaksanaan Program Kerja KKNP untuk satu bulan pertama selama lebih kurang lima minggu di lokasi Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Prov. Sulsel pada Subbag Program Umum dan Kepagawaian, terperinci sebagai berikut:
a.       Administrasi persuratan:
·         Memberi nomor pada surat keluar.
·         Mengedarkan undangan “Malam Keakraban” dalam rangka Kunjungan Promosi Pariwisata Jawa Timur, “Kick Off Pengecatan Benteng Rotterdam”, undangan rapat kepada Para Eseleon III dalam lingkup Disbudpar Prov. Sulsel, Surat Edaran kepada para Kabid/Sekretaris, Ka.UPTD, Kasubag, dan Staf Lingkup Disbudpar dengan perihal Hari Libur dan Cuti Bersama Tahun 2010, undangan kepada para Kabid/Sekretaris, Ka.UPTD, Kasubag, dan Staf Lingkup Disbudpar dengan perihal Undangan Isra’Miraj,
·         Membuat surat keluar perihal Sosialisasi Program Kegiatan Disbudpar tentang Organisasi Perangkat Daerah, Tupoksi, dan Rincian Tugas Jabatan Struktural Disbudpar Prov. Sulsel.
·         Membuat Surat Tugas Staf untuk melakukan inventarisasi objek wisata di kota Pare-Pare dan Kab. Pinrang.
·         Mengetik sambutan Gubernur Sulawesi Selatan dalam rangka “Kick Off Pengecatan Benteng Rotterdam”.
·         Mengetik ToR (Term of Reference) Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Penyusunan Travel Pattern di Sulsel pada Disbudpar Sulsel Tahun Anggaran 2011, SK tentang pembentukan Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Pekerjaan Revitalisasi Fort Rotterdam Makassar pov. Sulsel Disbudpar Prov. Sulsel Tahun Anggaran 2010.
b.      Lain – lain:
·         Turut membantu dalam kepanitiaan Sosialisasi Program Kegiatan Disbudpar tentang Organisasi Perangkat Daerah, Tupoksi, dan Rincian Tugas Jabatan Struktural Disbudpar Prov. Sulsel.
·         Membuat SPK antara Disbudpar Prov. Sulsel dan rekanan, yaitu Celebes Institute.
·         Membantu dalam pembuatan matriks Laporan Hasil Pelaksanaan Triwulan II.
·         Melakukan pendataan inventaris ruangan dalam lingkup kantor Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Prov. Sulawesi Selatan.

3.                  Bidang Kebudayaan & Purbakala
Pelaksanaan Program Kerja KKNP untuk satu bulan pertama selama lebih kurang lima minggu di lokasi Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Prov. Sulsel pada Subbag Program Umum dan Kepagawaian, terperinci sebagai berikut:
·         Pembuatan Proposal Hasil Kegiatan Festival Budaya Serumpun. Pembuatan proposal ini merupakan hasil pertanggung jawaban terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan oleh sub bagian kebudayaan dan purbakala dan akan dikirim ke bagian pusat.
·         Perbaikan Printer Kantor Bidang Kebudayaan dan Purbakala. Perbaikan printer ini dilakukan dua kali  yaitu pertama karena kondisi printernya mengalami kerusakan pada tinta infus. Kemudian yang kedua karena printernya sering mengalami paper jam dan tidak bisa beroperasi dalam mencetak dokumen. Sehingga printer tersebut dibawa ke MTC untuk diperbaiki selama tiga hari.
·         Pembuatan Surat Kegiatan Pekan Nilai Budaya. Surat ini ditujukan ke bagian kebudayaan di Jakarta pusat. Hal itu dilakukan untuk menjalin kerja sama dari pihak pusat dalam melaukan kegiatan pekan nilai budaya di Makassar dengan menghadirkan para peserta dari luar Makassar untuk ikut bergabung dalam kegiatan tersebut.
·         Pembuatan Proposal Inventarisasi/ Dokumentasi Naskah Budaya Daerah Sulawesi Selatan. Proposal ini dibuat dalam hal pembuatan buku  tentang Makna, simbol dan fungsi tata rias pengantin suku bugis di Sulawesi Selatan dengan tujuan untuk menjaga dan melestariakan serta mempertahankan ciri dan jati diri tata rias pengantin suku bugis karena kebudayaan mengenai tata rias pengantin tradisional suku bugis yang secara perlahan-lahan terkikis oleh berbagai pergeseran teknologi moderen, tata rias pengantin tradisional sudah mengalami modifikasi dan modernisasi pada aksesoris yang digunakan.
·         Pembuatan Sambutan Gubernur Sulawesi Selatan dan Kata Pengantar Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan. Sambutan Gubernur Sulawesi Selatan  dan Kata Pengantar Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan dibuat untuk pembuatan buku tentang Makna, simbol dan fungsi tata rias pengantin suku bugis di Sulawesi Selatan yang nantinya akan bermanfaat bagi genererasi yang akan datang.

D.                IDENTIFIKASI MASALAH
Adapun kendala atau masalah yang kami hadapi selama menjalankan kegiatan KKNP pada Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan adalah sebagai berikut:
1.      Bagian Pemasaran
a.       Pada awalnya, kami kesulitan dalam memberikan informasi wisata secara lengkap kepada para turis asing tentang rute perjalanan ke beberapa tujuan wisata di Sulsel pada khususnya dan Sulawesi pada umumnya. Ini disebabkan oleh kekurangan pengetahuan kami tentang masalah tersebut. Sebagai solusinya, kami berupaya mendapatkan informasi dari staf STIC atau staf bidang pemasaran lainnya dan brosur-brosur yang kami baca di STIC.
b.      Kurangnya brosur info wisata khususnya peta spesifik daerah wisata di Sulsel seperti peta tana toraja, membuat para turis asing lebih mengandalkan info wisata yang kami sampaikan kepada mereka. Terkadang turis menanyakan peta untuk hicking di beberapa lokasi wisata tersebut. Sehingga, kami menyarankan agar para turis asing memakai jasa guide lokal untuk mendampingi mereka selama berada di daerah tersebut.
2.      Sub Bidang Umum/Kepegawaian dan Program
a.       Membutuhkan waktu beberapa hari untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kantor.  Mungkin karena sebelumnya hanya bergaulnya dengan sesama mahasiswa, jadi sekarang agak canggung dalam menghadapi orang-orang yang sibuk dan cukup serius dengan pekerjaan.
b.      Kurangnya kesiapan mahasiswa KKNP untuk bergabung dalam dunia kerja.
c.       Kurangnya komunikasi dan koordinasi dengan anggota kelompok mahasiswa KKNP yang lain.
d.      Kurangnya komputer yang layak pakai sehingga cukup memperlambat kerja.
e.       Membutuhkan waktu beberapa hari untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kantor.  Mungkin karena sebelumnya hanya bergaulnya dengan sesama mahasiswa, jadi sekarang agak canggung dalam menghadapi orang-orang yang sibuk dan cukup serius dengan pekerjaan.

E.                 ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Untuk mengatasi masalah dan kendala yang dihadapi, maka kami telah menyiapkan beberapa alternatif yang bisa ditempuh:
1.      Senantiasa meminta supervisi dan bimbingan kepada pihak staf Disbudpar Prov. Sulsel dan melakukan konsultasi kepada penanggung jawab atau supervisor lokasi KKNP.
  1. Berusaha menjalin komunikasi dan koordinasi yang baik antara sesama anggota kelompok mahasiswa KKNP.
  2. Meminjam laptop teman atau mengetik pada komputer di rumah untuk mengerjakan pekerjaan yang tertunda.
  3. Memanfaatkan fasilitas internet di kantor untuk mencari informasi-informasi wisata unggulan di Sulawesi Selatan pada khususnya dan Pulau Sulawesi pada umumnya.

F.                 KESIMPULAN DAN SARAN
1.    Kesimpulan
Kuliah kerja nyata merupakan kegiatan ekstrakurikuler bagi mahasiswa dalam mengintegrasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh di kampus dengan bidang yang ditekuni di tempat kerja.
Setelah kurang lebih lima minggu bertugas di Disbudpar Sulsel, kami sangat merasakan dampak positif yang sebelumnya kami belum dapatkan. Pada awalnya, kami merasa kaku menghadapi situasi kerja yang belum pernah kami terlibat sebelumnya. Namun seiring waktu, kami pada akhirnya dapat mengerjakan program kerja yang ada dengan bantuan dari staf Disbudpar Sulsel.
Di samping itu, kami juga bisa mempraktekkan bidang ilmu kami saat ini yakni jurusan Sastra Inggris. Berbicara dalam bahasa inggris dengan turis asing dan menerjemahkan dokumen-dokumen kantor sangat berdampak bagi kami khususnya untuk memperdalam lagi bahasa Inggris bidang kepariwisataan dan kebudayaan.

2.    Saran
a.       Selama proses KKNP, pihak fakultas sebaiknya meningkatkan pengawasan dan inspeksi terhadap mahasiswa KKNP instansi masing-masing serta penyampaian tentang hal-hal yang menyangkut kepentingan KKNP diutarakan secara jelas agar tidak terjadi kesalahpahaman dan mahasiswa tahu apa yang mereka butuhkan dan apa-apa yang harus dilakukan.
b.      Untuk dinas DISBUDPAR SULSEL sendiri kiranya bisa mempertahankan kerja sama yang telah berjalan cukup baik selama ini. Hal ini tentunya akan bersinergi antara program kerja yang dilaksanakan dengan pengalaman berharga yang kami dapatkan selanjutnya.

LAPORAN SEMINAR AWAL
KULIAH KERJA NYATA PROFESI
FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS HASANUDDIN
SEMESTER AWAL 2010/2011
(KKNP-FIB UNHAS)

Pada
DINAS KEBUDAYAAN DAN KEPARIWISATAAN
PROVINSI SULAWESI SELATAN
 













OLEH:

1.      Ikhsan Rakala                   (F21107052)
2.      Ardiansyah                        (F21107063)
3.      Hery Tandi                        (F21107058)
4.      Iskandar                            (F21107108)
5.      Nurul Fitrah Yani              (F91107003)
6.      Indah Diana Putri             (F91107007)



FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2010


Posting Komentar