Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Test link

Makassar kota Konsumtif




Konsumerisme melanda warga Makassar dan sekitarnya yah salah satu tolak ukur adanya gejala ini dapat dilihat dengan adanya pembangunan mal-mal super elit yang saling berdekatan satu sama lain di kota Makassar ,,sebutlah di kawasan bisnis panakukang mas..di mana telah berdempet mal-mal terbesar di kota ini mulai dari Mal Panukukang,Carrefour ( malah membangun gedung yang perbelanjaannya yang saling berdekatan ),Hypertmart ,bahkan yang terbaru bisa kita saksikan telah berdiri juga Lotte Mart ,padahal di sisi lain yang berdekatan denga pusat perbelanjaan itu yakni adanya pasar Segar,pasar Tradisional yang mungkin nafasnya sebentar lagi akan berhenti di sebabkan para pembeli akan lari ke Mal-mal beken dan ber Ac tersebut …
Boleh di kata menjamurnya pusat perbalanjaan tersebut juga menimbulkan kerawanan social ..kenapa bisa ? karena salah satunya kehidupan Glamour serta konsumtif masyarakat Makassar mulai terjangkiti  dan pada akhirnya telah menimbulkan kehidupan masyarakat yang berlomab untuk memenuhi kebutuhan mewah yang ia lihat di sekelilingnya itu dengan cara-cara yang semakin tidak terpuji dalam mencari  uang ,serta masyarakat yang mecari uang dengan sikap yang egois tinggi bahkan para pelaku juga merupakan anak-anak yang silau oleh dunia gemerlapan yang ia tak mampu jangkau mengakibatkan – Tingginya angka kriminalitas yang melibatkan anak-anak dipicu fakor kesulitan ekonomi. Berdasarkan hasil survei Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Sulsel, 70% anak yang terlibat tindak kejahatan, berasal dari keluarga miskin.( http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/402034/) Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Sulsel merilis data di Rutan Kelas I Makassar terdapat 41 anak yang menjalani penahanan bersama 800 tahanan dewasa.
Ia tentu saja anak-anak masa kini yang melihat realitas dengan temannya yang penuh gaya memerkan Blacbery,smartphone ,mobil,serta ditunjang gaya hidup mal ..tiada hari tanpa ke mol,,walaupun duit cekak yang penting bisa mejeng dan pamer bahwa ia mampu memenuhinya ,,hingga keadaan ekonomi yang membelit membuat anak-anak yang pendapatan orang tuanya yang di bawah garis kemiskinan ,tiada mampu untuk memenuhi segala kebutuhan hedonistis anaknya ,,tentunya jalan pintas paling mudah dilakukan adalah melakukan tindak kejahatan mencuri.. karena memaksakan kehendak untuk  memenuhi tuntutan lingkungan...Mal2 dibangun..Cafe2 dibangun sedangkan penghasilan masyarakatnya masih jauh dibawah standard Kebutuhan Fisik Minimum
Tetapi, pokok soalnya bukan hanya pada mal, yang menurut penelitian saya , hampir semuanya aturan itu melampaui peraturan yang diizinkan pada rencana tata kota. Pokok soalnya adalah bahwa semua itu membuat Makassar seolah konsumtif semata, sementara fasilitas mendasar yang diperlukan masyarakat untuk produktif (misalnya angkutan umum dan trotoar yang baik) justru tidak terpenuhi. Serta alangkah bagusnya jika lahan kosong yang ada di kota Makassar di jadikan sesuatu yang lebih berarti di kota ini .seperti taman kota.
karna banyak anak2 ibukota  Provinsi Sul-sel ini yang kesulitan mencari tempat bermain.karna lahannya udah di eksploitasi oleh pembangunan ini itu.



Posting Komentar