Harian Fajar Lebay dan kehilangan Idealisme Jurnalis
1 min read
Judul itu memang sejalan dengan pemberitaan yang di muat di harian fajar pada Hari Minggu kemarin 6 november 2011
di situ terlihat bahwa seolah -olah media mengupas habis dan terkesam di lebih -lebihkan dalam judul Headline news nya ..Tajuddin Rebah di pangkuan Alwi Hamu..berikut perjalanan ke sana yang sangat di lebih-lebihkan..bahkan terkesan lebay..seolah-olah sang komisaris Harian fajar paling berjasa..wah,,kayaknya nih media sudah tidak netral lagi dan cenderung mempertunjukkan citra sang pemilik koran fajar ini..
walaupun pada intinya saya juga merasa kasihan kepada nasib Tajuddin ..karena merupakan korban salah tangkap..tapi janganlah dengan kasus ini sang komisaris mendompleng untuk mendongkrak popularitas pemilik koran Fajar ..wah proporsional lah dalam pemberitaan..
saya makin muak melihat hal ini malah di pasang di bagian berita utama lagi..yah maklumlah menjadi center of point dari pemberitaan hari itu
mestinya pemimpin redaksi yang memiliki wewenang penuh dalam mengambil kebijakan untuk menentukan kelayakan berita yang akan menempati posisi pada headline. Pemimpin redaksi (Pemred) memilih headline dengan mengacu pada prinsip sangat menarik, sangat penting, tidak mudah “basi” dan sangat eksklusif..
namum harapan ini hanyalah pepesan kosong pampred kelihatan sekali mudah di setir oleh..sang komisaris Alwi hamu..sehingga tak jarang dalam setiap kesempatan berusaha..memuji-muji atasan dalam pemberitaan yang mestinya netral.
Dan mestinya Berita yang dihasilkan nantinya akan dipilih menjadi headline harus memiliki nilai jual yang tinggi untuk diketahui oleh masyarakat atau pembaca...
dan sayangnya berita yang di tampilkan hanya memiliki nilai jual yang tinggi kepada sang pemilik..
![]() |
Headline lebay harian fajar.. |
di situ terlihat bahwa seolah -olah media mengupas habis dan terkesam di lebih -lebihkan dalam judul Headline news nya ..Tajuddin Rebah di pangkuan Alwi Hamu..berikut perjalanan ke sana yang sangat di lebih-lebihkan..bahkan terkesan lebay..seolah-olah sang komisaris Harian fajar paling berjasa..wah,,kayaknya nih media sudah tidak netral lagi dan cenderung mempertunjukkan citra sang pemilik koran fajar ini..
walaupun pada intinya saya juga merasa kasihan kepada nasib Tajuddin ..karena merupakan korban salah tangkap..tapi janganlah dengan kasus ini sang komisaris mendompleng untuk mendongkrak popularitas pemilik koran Fajar ..wah proporsional lah dalam pemberitaan..
saya makin muak melihat hal ini malah di pasang di bagian berita utama lagi..yah maklumlah menjadi center of point dari pemberitaan hari itu
mestinya pemimpin redaksi yang memiliki wewenang penuh dalam mengambil kebijakan untuk menentukan kelayakan berita yang akan menempati posisi pada headline. Pemimpin redaksi (Pemred) memilih headline dengan mengacu pada prinsip sangat menarik, sangat penting, tidak mudah “basi” dan sangat eksklusif..
namum harapan ini hanyalah pepesan kosong pampred kelihatan sekali mudah di setir oleh..sang komisaris Alwi hamu..sehingga tak jarang dalam setiap kesempatan berusaha..memuji-muji atasan dalam pemberitaan yang mestinya netral.
Dan mestinya Berita yang dihasilkan nantinya akan dipilih menjadi headline harus memiliki nilai jual yang tinggi untuk diketahui oleh masyarakat atau pembaca...
dan sayangnya berita yang di tampilkan hanya memiliki nilai jual yang tinggi kepada sang pemilik..
. dan bisa dilihat ji kalau suatu berita yang telah terbit sebagai headline sudah bisa dilihat ideologi dari sebuah media massa
Isi pemberitaan yang tidak berpihak atau mengarah pada pengaburan fakta di lapangan dapat dirasa setelah membaca isi dari berita headline