Review dan sinopsis novel 9 matahari
Setelah membaca novel 9 matahari ,,sungguh inspiratif bagi semua kalangan di mana perjuangan seorang mahasiswa untuk mencapai impiannya dan cita-citanya yang tertinggi yakni ingin kuliah,menruntut ilmu dan menjadi seorang sarjana dalam bidang komunikasi..ternyata harus terbentur oleh keadaan ekonomi orang tua dan keluarganya yang sangat tak mendukung cita-citanya yang mulia,,apalagi ketika harus mendaftar kuliah dibutuhkan biaya yang cukup besar ,yang akhirnya dengan mengutang sana-sini ..karena ayah dari Matari di PHK dari perusahaan ,,ibunya juga tidak bekerja hanya ibu rumah tangga biasa ..dan hanya kakanya hera yang berusaha keras membantunya dengan modal nekat yakni mengutang..
 |
| cover novelnya.. |
Tari yang dalam perjalanan hidupnya ketika menempuh bangku kuliah harus di hadapkan antara belajar fokus dengan kuliah atau mencari sesuap nasi demi menyambung hidupnya yang tak dikirimi uang orang tuanya di Jakarta ,,karena di sanapun mereka sangat sulit "bernafas" di tengah himpitan ekonomi..yang mendera,,
ternyata pilihan harus di jalani Tari keduanya yakni bekerja sambil kuliah yang membuatnya keteteran menghadapinya..bayangkan pagi hingga sore,,ia kuliah ,,dan malamnya kerja sebagai penyiar hingga tengah malam buta pukul 3 dinihari kemudian tidur sedikit lalu bersiap-siap kembali ke kampus.,aktivitas seperti inilah yang membuatnya jatuh sakit hingga bingung,mau kemana lagi mencari nafas kehidupan ,membiayai kuliahnya di Universitas Panaitan,,dan tentu saja jalan paling gampang adalah berutang ,untuk memenuhi biaya hidup dan kuliahnya yang totalnya selama kuliah hingga sarjana menghasilkan utang senilai 80 juta ,cek..cek..kasihan juga,,kerasnya memang kehidupan di..
tetapi itulah perjuangan ,belajar memang harus mau susah inilah proses kehidupan .Alam ini punya hukum kausalitas dan karena setiap apa yang kita lakukakn ,,sedikit banyak akan membawa dampak perubahan bagi diri sendiri ataupun lingkungan.
tetapi ternyata Tari tidak sendiri dalam mewujudkan cita-citanya menjadi sarjana teman-temannya pun mendukungnya dengan setia ..apalagi taatkala Tari mulai terlihat kendor semangatnya dalam menyelesaikan skripsi ..bahkan kata "skripsi" seolah menjadi kata Horor baginya hal ini terlihat pada petikan novelnya
"Tar skripsi lancar? Targetnya kapan ?"
sial !! kenapa makan siang di buka dengan topik ini ...
mendengar ini sahabatnya pun menasehatinya.
Tar sebuah jerih payah harus di hargai oleh diri loe sendiri .Percuma semua orang bilang lu hebat ..kalau loe sendiri gak tahu itu .kita semua belajar dan gue lihat betapa kerasnya lu belajar supaya orang mau melihat lu dengan kedua matanya .,lihat yang udah lu punya ,jangan yang gak dapatin aja..