Tinggalkan Sekolah anda sebelum Menyesal .
4 min read
![]() |
cover buku nya.. |
mari kita simak metode belajar bajak laut:
Di dalam dunia bajak laut ketika berlayar adalah mengikuti kemana angin berhembus.,
sama dengan belajar ..pelajari lah apa yang anda senangi ,..perasaan takut gagal kerap kali membuat kita ragu dalam bertindak..so percayalah dengan kemampuan anda sendiri.
Pada buku ini juga membahasa bagaiman sang penulis James berhenti dari sekolahnya karena menganggap guru di sekolahnya lebih cenderung memerintah daripada belajar bersama mereka..sedikit-dikit..di hukum..gak kerja PR dihukum bahkan saking seringnya di hukum penulis seringkali dikirimi surat dari sekolah kepada orang tuanya,,namun hal ini tak berpengaruh..sama sekali
ia menganggap bahwa sekolah memenjarakan dirinya dan cenderung masuk kategori perbudakan yang persis sama pada zaman dahulu..dengan mengerjakan PR .,,MAKA ia pun ingin bebas dan berkelana melakukan apapun yang ia sukai ,,mempelajari apapun yang ia senangi ,,dan siapa sangka,,James seorang yang tidak bergelar sarjana dapat mengalahkan beberapa pesaingnya yang lebih "BERGELAR" dalam melakukan uij tes produk APPLE ..sehingga ia pun diterima bekerja di sana walaupun tanpa ijazah sama sekali...ia drop out dari sekolahnya pada saat kelas 2 SMU..
Selain itu Kegiatan belajar di sekolah Cenderung Otoriter
Saya ingin menambahkan opini pribadi yakni pada kegiatan pembelajaran dengan ‘karakteristik Otoriter (dan) skenario: 1. Guru mengajar, murid diajar, 2. Guru mengetahui segala sesuatu, murid tidak tahu apa-apa, 3. Guru berpikir, murid dipikirkan. 4. Guru bercerita, murid patuh mendengarkan. 5. Guru menentukan peraturan, murid diatur. 6. Guru memilih dan memaksakan pilihannya, murid menyetujui. 7. Guru berbuat, murid membayangkan dirinya berbuat melalui perbuatan gurunya. 8. Guru memilih bahan dan isi pelajaran, murid (tanpa diminta pendapatnya) menyesuaikan diri dengan pelajaran itu. 9. Guru mencampur-adukkan kewenangan ilmu pengetahuan dan kewenangan jabatannya, yang ia lakukan untuk menghalangi kebebasan murid. 10. Guru adalah subyek dalam proses belajar, murid adalah obyek belaka.
![]() |
Siswa merasa frustasi terhadap sekolah. |
Dengan konsep pendidikan gaya otoriter , lahirlah generasi pasif, tidak begitu mendambakan perubahan, atau mendambakan juga tetapi begitu sinis-nya sehingga tidak melakukan apa-apa, tidak kreatif, tidak berpikiran terbuka, sempit dan dangkal. Jika masuk ke dalam ekstrim yang lebih buruk, lahirlah pribadi-pribadi yang malas berpikir, picik dan kelewat defensive-offensive apabila asumsi dan keyakinannya terusik. Hampir bisa dipastikan, orang pola pikir jenis terakhir ini adalah hasil investasi dari pendidikan gaya otoriter . Ajaran guru-nya dogmatis dan sebagaian besar wawasannya hasil indoktrinasi. Pengetahuan, apalagi pengetahuan yang berbau agama, merupakan barang jadi yang turun dari langit tanpa perlu melihat konteks.
Saya terkadang heran dengan kondisi psikologis siswa yang cenderung takut-takutan ketika ditanya satu persatu. Keterdiaman dan takut-takutan mereka menyebabkan saya berpikiran bahwa tampaknya mental para siswa ini mengalami ‘ketertindasan’. Tapi apakah yang menindas mental mereka?
![]() |
gaya belajar aktif |
Bahkan Pengalaman seorang guru ketika mengajar tak habis pikir ketika ia bertanya, apa menurut kamu arti “komunikasi”, siswa-siswa SMP ini langsung dengan spontan membolak-balik halaman buku teks-nya. Atau ketika siswa diminta pengertian mereka tentang suatu istilah, terus saja memberikan defenisi dari teks, pengertian-hafalan tanpa ada pemahaman. Mereka belajar secara mekanistis. Mereka salah belajar.
AKU BOSAN SEKOLAH
Puisi Ilham.MAK
Aku bosan sekolah
Aku galau setengah mati
Aku ingin berhenti
Aku muak sekali
Aku tidak peduli
Aku Bosan sekolah
Aku tak nyaman disini
Aku tidak mengerti
Aku bingung lagi
Aku mau pergi