Film Paling Menginspirasi Indonesia
Film merupakan salah karya rekaan manusia untuk membuat kita menangis,terharu, bahkan terhibur.Perjalanan perfilman Indonesia yang semakin modern saat ini tidak di tunjak dengan alur cerita dan isi yang begitu menawan.
Sayangnya saat ini , tayangan sinetron dan film yang ceritanya kebanyakan berbumbu percintaan ini tak hanya ditonton orang dewasa saja. Remaja (yang notabene anak-anak sekolah), apalagi anak kecil yang masih ‘bau kencur’, juga asyik melototi sinetron
Hal ini sangat berbeda jauh dengan Film pada era 80-an. Era di mana ketika itu kebebasan berekspresi begitu sulit di dapatkan. Namun tata film begitu juga doktrin dan pesan film yang disampaikan begitu kuat dan mengikat. Membuat yang menontonnya dapat mengambil pelajaran berharga untuk ditiru dalam kehidupan sehari-hari. Tidak seperti seperti sekarang di mana kebebasan berkresi di dapatkan cendernug kebablasan.
Beberapa hal yang dapat di petik hikmah dari film tersebut adalah. adegan memet ngemis yang langsung di tampar mimi ,mimi berkata (MEMET BIAR KITA MISKIN KITA TIDAK BOLEH NGEMIS,TAPI KERJA APA SAJA YANG PENTING HALAL) inilah salah satu pesan moral dari film ini walaupun mereka tak punya uang untuk makan tapi mereka tak meminta”
Satu hal lagi ketika di akhir cerita saat Ayu meninggal dunia untuk selamanya, mereka ( memet dan mimin saudara ayu) . sedih tapi tidak meraung-raung dan meronta-ronta tetapi tabah dan ikhlas menghadapi cobaan yang di berikan oleh Allah SWT .Kata Mimin.
Simak saja kisah film yang baru saya tonton di Youtube.
Anak-anak Tak Beribu
part 1
Part 2
Ayo mari sinetron dan film Indonesia buat film , yang berkualitas jangan hanya menjual mimpi. Jangan lah kalau mau kaya kita cuma andalkan harta warisan orang tua sikut sana sikut sini dengan calon ahli waris tebar dendam dan intrik untuk meraih kekayaan. Tetapi marilah kita bekerja keras untuk mencapai kemakmuran dan kekayaan yang kita dambakan. Seperti Doktrin dalam film Anak-anak tak beribu.
Kalau mau jujur, sebenarnya bukan soal selera pasar. Selera pasar bisa diciptakan, bisa dibuat oleh para kapitalis rumah-rumah produksi.
Kondisi Sinetron Indonesia saat ini.
Untuk saat ini ,nonton sinetron dan
film Indonesia memang tidak disarankan. Sebab di sana tak bakal dijumpai
sebuah kreativitas sinematografi. Penghayatan peran. Nada-nada dialog dan
ekspresi wajah sering tak sinkron. Datar seperti sedang menghafal. Penonton
cuma dijejali dominasi akting mata. Biji mata lah yang selalu
diclose-up. Dijadikan alat ekspresi, marah, benci, senang, sedih dan
sebagainya, sembari bermonolog, seolah suara dalam hati pemain sinetron
untuk menjelaskan sesuatu yang sebenarnya sudah bisa ditebak penonton. Belum
lagi angle yang membosankan lantaran sinetron kerap diproduksi cuma dengan satu
atau dua kamera.
Cara para penulis naskah sinetron
menyelesaikan sebuah masalah pun kebanyakan berangkat dari tabrakan, tertabrak,
dan ditabrak. Dari ranjang rumah sakit ke ranjang rumah sakit lainnya. Diinfus
dengan kepala diikat perban.