Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Test link

berbekal status terduga teroris santri di tangkap dan dibekuk polisi


\-
berbekal status terduga  teroris santri di tangkap dan dibekuk polisi
Cukup terhenyak membaca berita Harian Fajar 23 Agustus 2013 seseorang yang teduga teroris  asal kabupaten Bone Sulawesi Selatan , langsung  ditembak mati  oleh aparat keamanan yang katanya Detasemen 88. Peristiwa ini cukup , Bahkan dua diantaranya masih di tahan ,yang lebih mengenaskan lagi salah satunya masih seorang pelajar di Madrasah Aliyah ,yakni Ahmad Iswandi siswa kelas 3 dan ketua Osis Darul Huffadhatau . Anehnya mabes polri tidak pernah menjelaskan kepada publik  apa peranan mereka sehingga bisa dikatakan terduga teroris? berbekal status terduga apakah  polisi dapat menembak mati manusia yang belum kena penyidikan maupun penyelidikan.?
Bahkan banyak kejadian dari penggerebekan - penggerebekan itu ternyata banyak yang salah tangkap, dan ketika salah tangkap Densus 88 tidak pernah menjelaskan, tidak pernah minta maaf. Begitu penangkapan disiarkan secara luas bahkan siaran langsung. Tetapi begitu ketahuan salah tangkap mereka diam saja.
Menurut hasil wawancara mendalam wartawan  harian Fajar keseharian Ahmad Iswandi adalah seorang cerdas dan pandai bergaul dengan siapa saja,bahkan ketika menerima tamu pun pihak pesantren mengawasi mereka dengan ketat, di pesantren pun dilarang menggunakan handphone dan menyaksikan siaran televisi. Tidak hanya itu aktivitas pembelajaran yang dimulai pukul 3.30 subuh hingga pukul 22.00 dengan berbagai kesibukan belajar ,apakah masih sempat-sempatnya mikir mau buat teror? apalagi alat komunikasi pun mereka tak punya .
Dengan peristiwa ini, anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Andi Rio Padjalangi meminta Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia untuk membuka dan menjelaskan peranan dan keterlibatan ketiga terduga teroris yang dibekuk Densus 88 di Kabupaten Bone, termaksud yang tewas saat penyergapan.

Posting Komentar