Dompet Dhuafa dan Program Cetak Pengusaha Milyuner
4 min read
![]() |
Dompet Dhuafa wajib cetak pengusaha bukan sekedar UKM |
Dunia sosial adalah dunia dimana kita saling berbagi dan memberi arti bagi hidup dan kehidupan. Apalah artinya hidup jika hanya sekedar hidup tanpa member kontribusi bagi kemaslahatan masyarakat. Untuk itu melalui tulisan ini mungkin bisa menjadi inspirasi bagi pengembangan program-program dompet dhuafa.
Kemiskinan dan jurang yang
menganga antara si kaya dan miskin kini makin hari makin melebar. Kesenjangan
social ini kini seolah tak berujung pangkalnya.
SI kaya makin kaya karena
mempunyai akses terhadap berbagai relasi kekuasan dengan modal di tangannya
seakan bisa membeli apapun dan siapapun untuk memperlancar arus bisnisnya.
Sementara kaum dhuafa dengan
modal kecil seadanya untuk kebutuhan sehari-hari harus berjualan dan kerja
serabutan bertahun-tahun. Namun seakan akan kemiskinan itu enggan lepas dari
keseharian mereka.
Mereka tak berdaya menghadapi
serbuan dari pemilik modal raksasa macam penguasa ritel dan minimarket. Mereka
yang kini makin menjamur seolah tidak berhenti tumbuh dan harus menelan
pedagang kecil di sekitarnya.
Apa perbedaan antara keduanya.?
Apakah mereka miskin karena malas dan kurang bekerja keras? Tidak kalo diukur
dari segi keringat yang keluar seharusnya mereka pedagang kecil yang paling
kaya. Berjualan dari subuh-subuh hari hingga malam menjelang mereka lakoni
setiap hari.
Ternyata perbedaan keduanya
adalah ketiaadan modal dan akses terhadap perbankan. Ingin usaha tentunya butuh
modal duit yang cukup mumpuni untuk memutar otak dan membeli berbagai bahan
yang harus dibelanjakan sebagai modal.
Saatnya mengedukasi dan membuat
program lebih mengedepankan edukasi. Kalau ingin menjadi orang kaya bagaimana
caranya? Pelajari dan praktekkan apa
yang sehari-hari orang kaya lakukan sehingga hartanya begitu menumpuk dan
asetnya semakin bertambah dari waktu ke waktu.
Kebiasaan kita di Indonesia
adalah senantiasa nyinyir dan menceritakan kejelekan seseorang. Pasti ada
apa-apanya itu patut dicurigai kenapa dia senantiasa bertambah kaya saja.
Apakah hartanya dari hasil korupsi atau membayar sogokan. Di jaman sekarang ini
apa sih yang tidak di bayar untuk mencapai kekayaan maksimal.
Padahal ada banyak hal yang bisa
dipelajari dari seseorang sukses dan kaya raya. Sudah saatnya dompet dhuafa
tidak hanya membuat program yang bisa mengentaskan seseorang dari kemiskinan
namun juga membentuknya menjadi pengusaha. Pengusaha dalam artian tidak hanya
kebutuhannya saja yang bisa dipenuhi secara mandiri namun ia pun bisa membantu
sekitarnya dengan naik kelas menjadi pengusaha.
Salah satu kebiasaan orang kaya
adalah berutang atau mengambil kredit. Saya kira perlu pendampingan dan
advokasi bagi tim dompet dhuafa untuk bagaimana agar para mustahik zakat tidak
hanya menerima uluran tangan dari donator dompet dhuafa namun juga bisa
memperoleh modal lebih besar lagi.
Sudah selayaknya saat ini Dompet Dhuafa bukan hanya sekedar lembaga memberikan fasilitas zakat, namun juga memberikan pembinaan dan inovasi pelayanan kepada UMKM untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas usahanya sehingga memiliki daya saing yang lebih baik.
Sudah selayaknya saat ini Dompet Dhuafa bukan hanya sekedar lembaga memberikan fasilitas zakat, namun juga memberikan pembinaan dan inovasi pelayanan kepada UMKM untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas usahanya sehingga memiliki daya saing yang lebih baik.
Karena saya kira modal yang
dimilki dompet dhuafa sangat terbatas sementara yang membutuhkan bantuan di
Indonesia jumlahnya sangat banyak di luar kemampuan dari Dompet dhuafa untuk
menghimpun dana zakat dan sedekah dari seluruh rakyat Indonesia.
Perlunya kerjasama dengan lembaga
pembiayaan salah satunya dengan lembaga bank syariah yang kini mulai mekar dan
bertumbuh subur bisnisnya di Indonesia.
Penulis melihat sudah saatnya
dompet dhuafa memanfaatkan posisi bergainingnya dengan saldo yang mengendap di
bank hingga puluhan milyar tentu elok kiranya jika di manfaatkan untuk
memudahkan permodalan bagi masyarakat artinya dompet dhuafa memfasilitasi
antara bank penyalur kredit dengan nasabah binaan dompet dhuafa.
Sudah saatnya program dompet
dhuafa mencetak para penguasaha baru yang tidak hanya pengusaha UKM yang
bertujuan memutus mata rantai kemiskinan hanya untuk dirinya sendiri. Alangkah
bagusnya mata rantai kemiskinan tidak hanya untuk dirinya sendiri melainkan
juga buat masyarakat sekitar yang merasakan manfaat dari program pendampingan
dompet dhuafa.
Artinya mungkin dibuatkan divisi
khusus untuk memberikan solusi ini. Sebab saat ini nilai barang akan menurun drastis
mengikuti nilai dari kenaikan inflasi yang semakin naik. Harga barang saat ini
pasti nilai dan unsur intrinsiknya akan berbeda beberapa tahun ke depan. Dan instrument
yang paling anti dengan perubahan inflasi adalah investasi logam mulia macam
emas, saham,property yang juga nilai nya akan naik dari tahun ke tahun.
Investasi seperti ini yang wajib
di sosialisasikan oleh stakeholder Dompet Dhuafa di seluruh Indonesia karena
investasi seperti itu adalah investasi yang banyak dilakukan orang kaya,
intinya adalah jika ingin kaya maka contohlah orang kaya bagaiman ia beternak
uang . Jika banyak dari warga binaan Dompet Dhuafa menjadi kaya tentunya akan
berdampak langsung juga buat pengembangan dompet dhuafa.
Tentunya perlu ada perjanjian kerja sama yang lebih komprehensif antara kedua belah pihak dan pihak. Dompet Dhuafa sebagai perantara yang mengadvokasi pinjaman lunak kepada pihak perbankan ini agar tidak terjadi wan prestasi dan bersama-sama menikmati win-win solution kepada semua pihak.
Tentunya perlu ada perjanjian kerja sama yang lebih komprehensif antara kedua belah pihak dan pihak. Dompet Dhuafa sebagai perantara yang mengadvokasi pinjaman lunak kepada pihak perbankan ini agar tidak terjadi wan prestasi dan bersama-sama menikmati win-win solution kepada semua pihak.