Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Test link

Dompet Dhuafa dan Program Cetak Pengusaha Milyuner

Dompet Dhuafa wajib cetak pengusaha bukan sekedar UKM 

Dunia sosial adalah dunia dimana kita saling berbagi dan memberi arti bagi hidup dan kehidupan. Apalah artinya hidup jika hanya sekedar hidup tanpa member kontribusi bagi kemaslahatan masyarakat. Untuk itu melalui tulisan ini mungkin bisa menjadi inspirasi bagi pengembangan program-program dompet dhuafa.

Kemiskinan dan jurang yang menganga antara si kaya dan miskin kini makin hari makin melebar. Kesenjangan social ini kini seolah tak berujung pangkalnya.

SI kaya makin kaya karena mempunyai akses terhadap berbagai relasi kekuasan dengan modal di tangannya seakan bisa membeli apapun dan siapapun untuk memperlancar arus bisnisnya.

Sementara kaum dhuafa dengan modal kecil seadanya untuk kebutuhan sehari-hari harus berjualan dan kerja serabutan bertahun-tahun. Namun seakan akan kemiskinan itu enggan lepas dari keseharian mereka.

Mereka tak berdaya menghadapi serbuan dari pemilik modal raksasa macam penguasa ritel dan minimarket. Mereka yang kini makin menjamur seolah tidak berhenti tumbuh dan harus menelan pedagang kecil di sekitarnya.

Apa perbedaan antara keduanya.? Apakah mereka miskin karena malas dan kurang bekerja keras? Tidak kalo diukur dari segi keringat yang keluar seharusnya mereka pedagang kecil yang paling kaya. Berjualan dari subuh-subuh hari hingga malam menjelang mereka lakoni setiap hari.

Ternyata perbedaan keduanya adalah ketiaadan modal dan akses terhadap perbankan. Ingin usaha tentunya butuh modal duit yang cukup mumpuni untuk memutar otak dan membeli berbagai bahan yang harus dibelanjakan sebagai modal.

Saatnya mengedukasi dan membuat program lebih mengedepankan edukasi. Kalau ingin menjadi orang kaya bagaimana caranya?  Pelajari dan praktekkan apa yang sehari-hari orang kaya lakukan sehingga hartanya begitu menumpuk dan asetnya semakin bertambah dari waktu ke waktu.

Kebiasaan kita di Indonesia adalah senantiasa nyinyir dan menceritakan kejelekan seseorang. Pasti ada apa-apanya itu patut dicurigai kenapa dia senantiasa bertambah kaya saja. Apakah hartanya dari hasil korupsi atau membayar sogokan. Di jaman sekarang ini apa sih yang tidak di bayar untuk mencapai kekayaan maksimal.

Padahal ada banyak hal yang bisa dipelajari dari seseorang sukses dan kaya raya. Sudah saatnya dompet dhuafa tidak hanya membuat program yang bisa mengentaskan seseorang dari kemiskinan namun juga membentuknya menjadi pengusaha. Pengusaha dalam artian tidak hanya kebutuhannya saja yang bisa dipenuhi secara mandiri namun ia pun bisa membantu sekitarnya dengan naik kelas menjadi pengusaha.

Salah satu kebiasaan orang kaya adalah berutang atau mengambil kredit. Saya kira perlu pendampingan dan advokasi bagi tim dompet dhuafa untuk bagaimana agar para mustahik zakat tidak hanya menerima uluran tangan dari donator dompet dhuafa namun juga bisa memperoleh modal lebih besar lagi.

Sudah selayaknya saat ini Dompet Dhuafa  bukan hanya sekedar lembaga memberikan fasilitas zakat, namun juga memberikan pembinaan dan inovasi pelayanan kepada UMKM untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas usahanya sehingga memiliki daya saing yang lebih baik.

Karena saya kira modal yang dimilki dompet dhuafa sangat terbatas sementara yang membutuhkan bantuan di Indonesia jumlahnya sangat banyak di luar kemampuan dari Dompet dhuafa untuk menghimpun dana zakat dan sedekah dari seluruh rakyat Indonesia.

Perlunya kerjasama dengan lembaga pembiayaan salah satunya dengan lembaga bank syariah yang kini mulai mekar dan bertumbuh subur bisnisnya di Indonesia.

Penulis melihat sudah saatnya dompet dhuafa memanfaatkan posisi bergainingnya dengan saldo yang mengendap di bank hingga puluhan milyar tentu elok kiranya jika di manfaatkan untuk memudahkan permodalan bagi masyarakat artinya dompet dhuafa memfasilitasi antara bank penyalur kredit dengan nasabah binaan dompet dhuafa.

Sudah saatnya program dompet dhuafa mencetak para penguasaha baru yang tidak hanya pengusaha UKM yang bertujuan memutus mata rantai kemiskinan hanya untuk dirinya sendiri. Alangkah bagusnya mata rantai kemiskinan tidak hanya untuk dirinya sendiri melainkan juga buat masyarakat sekitar yang merasakan manfaat dari program pendampingan dompet dhuafa.

Artinya mungkin dibuatkan divisi khusus untuk memberikan solusi ini. Sebab saat ini nilai barang akan menurun drastis mengikuti nilai dari kenaikan inflasi yang semakin naik. Harga barang saat ini pasti nilai dan unsur intrinsiknya akan berbeda beberapa tahun ke depan. Dan instrument yang paling anti dengan perubahan inflasi adalah investasi logam mulia macam emas, saham,property yang juga nilai nya akan naik dari tahun ke tahun.

Investasi seperti ini yang wajib di sosialisasikan oleh stakeholder Dompet Dhuafa di seluruh Indonesia karena investasi seperti itu adalah investasi yang banyak dilakukan orang kaya, intinya adalah jika ingin kaya maka contohlah orang kaya bagaiman ia beternak uang . Jika banyak dari warga binaan Dompet Dhuafa menjadi kaya tentunya akan berdampak langsung juga buat pengembangan dompet dhuafa.

Tentunya perlu ada perjanjian kerja sama yang lebih komprehensif antara kedua belah pihak dan pihak. Dompet Dhuafa sebagai perantara yang mengadvokasi pinjaman lunak kepada pihak perbankan ini agar tidak terjadi wan prestasi dan bersama-sama menikmati win-win solution kepada semua pihak. 

 Saya pun sangat berharap agar kita semua dapat membantu dan bisa mewujudkan program ini dengan Donasi langsung ke Dompet Dhuafa. Tentu saya sangat merekomendasikan donasi zakat, infaq dan sedekah anda sebab telah terbukti akuntabilitas Dompet Dhuafa dan telah berpengalaman selama puluhan tahun mengelola dana zakat. Saatnya anda menjadi Hero Zaman Now atau Pahlawan masa kini dengan donasi anda bisa mengangakat harkat dan derajat masyarakat papa.




Posting Komentar