Menari Bersama "Maut"'
2 min read
![]() |
Ketika Kematian datang tak bisa dihindari |
Akan tetapi bagi
mereka yang memiliki kesempurnaan iman di dalam dada, serta mereka yang sudah
mempersiapkan diri dengan berbagai jenis ibadah dan amal saleh
justru kematian
merupakan sesuatu yang paling
dirindukan, karena melalui kematian sendiri
itulah, adalah impianuntuk segera bertemu surga, dan bertemu serta
menyatu dengan Sumber Azali, Allah, dapat segera terwujud.
Memang, antara
rindu dan takut menjadi sangat tipis batas nya dalam kaitan dengan menghadapi
kematian ini. Perasaan manusia akan teraduk-aduk jika ditanyakan apakah dia sudah
siap untuk
bertemu malaikal maut? Atau misalnya andaikan seseorang akan wafat dan akan mati besok, atau bahkan sejam Iagi, maka pada umumnya dari kita akan bungkam mengenai sejauh mana
kesiapan dalam menghadapinya.
Berbagai
bayangan juga segera berkelebat dalam alam ketidakpastian apatah lagi,
ditanyakan pada kita, bagaimana keadaan
kita nanti setelah mati?
Kita akan
menjawab ”tidak tahu”. Nah, pada sisi ini, kebanyakan manusia takut untuk mati karena memang banyak
alasan yang mendasarinya.
Sebenarnya
proses kematian sendiri tidak perlu untuk di takuti, sebab kematian pada
hakikatnya sama dengan kita saat pertama kali keluar negeri untuk menuntut ilmu.
Tentu terbayang sudah benak yang akan dihadapi di negeri rantau. Mulai makanan,
adat-istiadat yang berbeda hingga tentu wajah-wajah baru yang akan menghiasi
hidup kita sekian waktu.
Di dalam benak
dan pola pikir kita hanya saling beradu untuk kemudian melawan
ketakuta-ketakutan itu dengan memperbanyak refrensi dan informasi di Negara
yang akan kita tuju.
Demikian halnya dengan kematian. jika seseorang sudah memperoleh informasi yang akurat, lengkap dan meyakinkan, maka ia akan merasa bahwa kematian itu memang merupakan sahabatnya, yang akan mengantarkannya ke negeri akhirat sebagai tujuannya.
Berdasar
informasi yang ada, maka ia akan segera dapat mempersiapkan segala bekal dan
modal yang diperlukan, untuk perjalanan selanjutnya pasca kehidupan dunia. Bagi
umat muslim tentu peta dan informasi yang ia pegang jelas sudah ada dalam Al
Qur’an dan Hadis.
Iadi ketika ia
memiliki modal yang sangat banyak, investasi yang cukup, serta sudah mengetahui
pemetaan kondisi alam akhirat, maka justru ia akan merindukan kematian sebagai
terminal atau stasiun bagi kehidupannya.
Kematian
merupakan tema kehidupan, yang pada umumnya orang akan merasa takut dan ngeri
untuk menghaclapinya.
Kematian juga sesuatu yang menurut sebagian orang harus terus ”diawali”, agar paling tidak dapat ditunda waktunya. Ketika seseorang merasakan sakit, maka dia segera berupaya agar
Kematian juga sesuatu yang menurut sebagian orang harus terus ”diawali”, agar paling tidak dapat ditunda waktunya. Ketika seseorang merasakan sakit, maka dia segera berupaya agar
segera sehat
kembali, dan berharap bahwa penyakit yang ada tidak membawanya sampai kepada
kematian.
Manusia juga sadar bahwa kematian tidak bisa dihindari apalagi sampai menundanya.
Manusia juga sadar bahwa kematian tidak bisa dihindari apalagi sampai menundanya.
Di saat kita
masih hidup sekarang sebenarnya di saat yang sama, pada setiap detik yang kita
lalui, kita bergulat dengan kematian.
Betapa tidak setiap
hari ribuan sampai jutaan sel sel kita mengalami kematian. Sedikit demi
sedlikit seluruh organ tubuh kita, dari
yang paling kecil sampai yang besar, selalu mengalami kemerosotan kuantitas dan
kualitas.
Pada dasarnya
Allah telah memberikan gambaran yang jelas dan akurat tentang berbagai
peristiwa yang bakal kita alami di balik kematian.
Dan sebaiknya
agar kita mempersiapkan bekal. Persis orang yang akan bepergian, tentunya sudah
dapat gambaran apa yang bakal terjadi dan kemudian kita sudah mempersiapkan
segalanya. jadi kenapa takut Iagi?